RESUME
FISIOLOGI HEWAN
Diajukan untuk memenuhi tugas
terstuktur mata kuliah fisiologi hewan.
OLEH
:
SELLY
KUSMAYANTI
1210206099
PEND.BIOLOGI
B
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
BAB
1
PENGERTIAN
DAN RUANG LINGKUP FISIOLOGI HEWAN
Fisiologi
tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses
metaboisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut
dapat hidup. Laju proses-proses metabolisme ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan mikro di sekitar tumbuhan tersebut.
Dengan
menpelajari fisiologi tumbuhan, kita akan lebih dapat memahami bagaimana sinar
matahari dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk menghasilkan karbohidrat dari
bahan baku anorganik berupa air dan karbondioksida. Mengapa tumbuhan
membutuhkan banyak air, baimana biji berkecambah, mengapa tumbuhan layu jika
kekeringan, dan berbagai macam gejala lainnya yang ditampakkan oleh tumbuhan.
Fenomena-fenomena seperti yang dicontohkan diatas sesungguhnya melibatkan suatu
rangkaian reaksi boikimia yang panjang. Pada beberapa kasus, reaksi-reaksi
biokimia tersebut diikuti pula oleh gerakan mekani yang spesifik, misalnya
gerakan membuka dan menutupnya stomata, gerakan epinasti daun pada putri malu (Mimosa
pudica).
Pada dasarnya
gejala-gejala yang ditampakkan oleh tumbuhan dapat diterangkan berdasarka
prinsip-prinsip kimia dan atau fisika. Beberapa proses metabolisme telah dapat
dijelaskan secara rinci tentang prinsis-prinsip kimia dan fisika yang terlibat,
dimana penjelasanini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuhan
dengan tanpa keraguan. Umpamanya tentang beberapa proses yang terjadi dalam
tubuh tumbuhan yang penjelasan fisika atau kimianya masih bersifat spekulatif.
Hal ini merupakan tantangan yang sangat menarik bagi para ahli fisiologi
tumbuhan untuk menelusurinya baik melalui pendekatan biokimia maupun pendekatan
biofisika.
Dengan
meyakini bahwa setiap proses metabolimepada tumbuhan dapat dijelaskan secara
kimia dan atau fisika. Maka jelas, kmia dan fisika merupakan bekal utama untuk
mengkaji secara mendalam setiap fenomena fisiologi tumbuhan. Dapat pula
diartikan, bahwa perkembangan fisiologi tumbuhan sangat bergantung pada
perkembangan ilmu fisika dan kimia. Temuan yang sering dihasilkan dari
penelitian-penelitian dibidang fisika dan kimia seringa merupakan alat atau
bahan yang sangat berharga untuk penelitian fisiologi kimia, sebagai contoh
adalah penemuan karbon bermuatan radioaktif dan penemuan mikroskop electron.
Organisme
yang sering menjadi sasaran dalam kajian fisiologi tumbuhan meliputi semua
jenis tumbuhan, dari tumbuhan satu sel seperti halnya bakteri sampai pada
tumbuhan tingkat tinggi. Bila dikaitkan dengan 5 kelompok organisme berdasarkan
klasifikasi yang baku, maka fisioogi tumbuhan mengkaji tentang metabolisme pada
organisme yang tergolong monera, sebagian protista (ganggang dan lumut), fungi,
dan plantae.walaupun demikian, pada kenyataannya yang menjadi sasaran
utama ahli fisiologi tumbuhan adalah organisme dari kelompok plantae terutama
ganggang hijau, tumbuhan berdaun jarum. Dan tumbuhan angiosperma, termasuk
tumbuhan monokotil dan dikotil.
Cirri organisme
yang menunjukan fenomena
1.
Hemostatis:
organisme mampu melakukan pengaturan kondisi internal untuk mempertahankan
keadaan konstan.
2.
Organisasi :
organisme terdiri dari satu atau lebih sel, sel adalah satuan dasar kehidupan.
3.
Metabolism :
organism melakukan transformasi energi dengan mengubah bahan kimia dan energy
menjadi komponen selular (anabolisme) dan mengurai bahan organic (katabolisme).
4.
Pertumbuhan :
bertambah dalam ukuran disemua bagian-bagiannya.
5.
Adaptasi :
kemampuan berubah dalam menanggapi lingkungan.
6.
Respon terhadap
rangsang : mulai dari respon berupa kontraksi organism uniseluler terhadap
bahan kimia eksternal, sampai dengan reaksi kompleks yang melibatkan semua
indra organisme multiselular.
7.
Reproduksi :
kemampuan untuk menghasilkan organisme individu baru (seksual maupun aseksual).
Proses kehidupan
didalam sel
Setiap
organisme hidup melaksanakan proses dasar tertentu yang diperlukan untuk
menunjang kehidupan. Sumber energy untuk proses-proses seperti tubuh berkembang
dan memperbanyak diri. Bila dilihat lebih rinci lagi, misalnya dengan bantuan
mikroskop, tampak bahwa jaringan sebenarnya dibangun oleh sejumlah besar sel.
Bila kita menggunakan mikroskop yang lebih canggih (mikroskop electron), atau
dalam pengamatan ini menggunakan berbagai peralatan canggih lain, maka dapat
diketahui bahwa sel dibangun oleh bahan
hidup yang dikenal sebagai protoplasma yang berbagai komponen di dalamnya. Pada
protoplasma inilah terjadi berbagai proses hidup.
Lalu,
proses apa saja yang terjadi si dalam sel ?
Pada kenyataannya, semua proses kehidupan berlangsung di
dalam sel mulai dari proses nutrisi, proses regulasi, proses metabolisme,
proses ekskresi, proses reproduksi dan proses-proses kehidupan lainnya. Salah
satu proses penting yang terjadi di dalam sebuah sel adalah proses transportasi
atau pengangkutan zat dari luar dan ke dalam sel itu sendiri.
Proses ini berkaitan dengan pengaturan kadar air dan mineral
di dalam sel yang melibatkan pengangkutan zat-zat keluar-masuk sel dan diatur
oleh membran sel. Membran sel inilah yang memegang peran penting dalam mengatur
keluar masuknya air dan zat-zat lainnya. Proses transportasi yang diatur oleh
membran sel ini bisa terjadi baik secara aktif ( memerlukan energi )
maupun terjadi secara pasif ( tanpa memerlukan energi ). Berdasarkan ada
tidaknya kebutuhan energi, kemudian ada yang mengelompokkan proses transportasi
ini menjadi 2 yaitu : transportasi Aktif dan transportasi Pasif.
Transportasi
Aktif.
Pada transportasi jenis ini, molekul zat
terlarut berpindah dari keadaan hipotonis menuju keadaan hipertonis, dengan
menggunakan bantuan energi dalam bentuk Adenosin Triphosphat ( ATP
). Salah satu contoh transportasi aktif adalah Pompa ION Na-K, fagositosis,
Pinositosis , eksositosis dan endositosis.
Transportasi
Pasif
Pada tranportasi jenis ini, molekul zat berpindah dari satu
tempat ke tempat lain menggunakan prinsip perbedaan keadaan konsentrasi larutan
tanpa memerlukan energi dalam bentuk ATP.
Beberapa
proses transportasi pasif antara lain :
1.
Difusi
Pada transportasi ini, molekul zat berpindah dari keadaan
hipertonis menuju keadaan hipotonis secara langsung tanpa melalui membran
selektif permeabel. Proses difusi dapat digambarkan ketika kita memasukkan
kantong teh celup ke dalam air bening ( air putih ). Segera setelah kantong teh
kita masukkan maka butir-butir zat warna teh akan menyebar keseluruh permukaan
air.
2.
Difusi Terfasilitasi
Berbeda dengan difusi, pada transportasi ini molekul zat
terlarut bergerak pindah tempat dari keadaan hipertonis menuju ke keadaan
hipotonis dengan bantuan suatu protein pada membran sel tanpa memerlukan
energi.
3.
Osmosis
Pada transportasi ini, molekul air ( zat pelarut ) bergerak
pindah tempat dari keadaan hipotonis menuju tempat dengan keadaan hipertonis
melewati suatu membran yang bersifat semipermeabel / selektif permeabel. Sifat
ini, dimiliki oleh membran sel.
PROTOPLASMA
- Elemen
utama sebuah sel adalah protoplasma.
- Protoplasma
pada semua sel terdiri atas dua komponen utama, yaitu air dan komponen
anorganik / komponen organik.
- Dari
reaksi reaksi kimia yang terjadi antara senyawa senyawa inilah yang
mengakibatkan adanya gejala gejala kehidupan di protoplasma
·
Gejala
kehidupan itu misalnya metabolisme , tumbuh , bergerak , berkembang biak ,
sirkulasi zat dll
·
Misalnya
yang mudah respirasi , fotosintesis , sintesis lemak dan lain lain OK
·
Komponen-komponen
anorganik terdiri atas air, garam-garam mineral, gas oksigen, karbon dioksida,
nitrogen, dan amonia,
·
Komponen
organik terutama terdiri atas karbohidrat, lipida, protein, dan beberapa
komponen-komponen spesifik seperti enzim, vitamin, dan hormon
·
Pada
sel hewan dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar
1.
75-85%
air,
2.
10-20%
protein
3.
2-3%
lipida
4.
1%
karbohidrat
5.
dan
1% zat-zat anorganik lainnya (De Robertis et al., 1975).
AIR
- Di
dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk,
- Dua
bentuk itu yaitu bentuk bebas dan bentuk terikat.
- Air
dalam bentuk bebas mencakup 95% dari total air di dalam sel.
- Umumnya
air berperan sebagai pelarut dan sebagai medium dispersi sistem koloid.
Air dalam bentuk terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel
- Kandungan
air pada berbagai jenis sel bervariasi diantara tipe sel yang berbeda.
- Kandungan
air (persen dari berat basah total) pada hati tikus 6—72%, otot rangka
tikus 76% , telur bintang laut 77%, E. coli 73%, dan biji jagung 13% tentu
berbeda beda karena lingkungan dan perannya
- Air
merupakan medium tempat berlangsungnya transpor nutrien, reaksi-reaksi
enzimatis metabolisme sel dan transpor energi kimia
- Di
dalam sel hidup, kebanyakan senyawa biokimia dan sebahagian besar dari
reaksi-reaksinya berlangsung dalam lingkungan cair.
·
Air
berperan aktif dalam banyak reaksi biokimia dan merupakan penentu penting dari
sifat-sifat makromolekul seperti protein
·
Karena
stryktur Air mempunyai produk ionisasinya seperti ion O+ dan H maka sangat
mempengaruhi berbagai sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam
nukleat, dan lipida.
·
Hal
yang sering muncul sebagai contoh, aktivitas katalitik enzim sangat tergantung
pada konsentrasi ion H+ dan OH-
·
Karena
itulah , semua aspek dari struktur dan fungsi sel harus beradaptasi dengan
sifat-sifat fisik dan kimia air.
Dari
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa air merupakan komponen sel yang dominan
dan berfungsi untuk :
- Pelarut
berbagai zat organik dan anorganik, misalnya berbagai jenis ion-ion,
glukosa, sukrosa, asam amino, serta berbagai jenis vitamin.
- Bahan
pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul besar seperti protein, lemak,
dan pati. Dalam hal tersebut, air merupakan medium dispersi dari sistem
koloid protoplasma.
- Air
merupakan media transpor berbagai zat yang terlarut atau yang tersuspensi
untuk berdifusi atau bergerak dari suatu bagian sel ke bagian sel yang
lain.
- Air
merupakan media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang berlangsung
di dalam sel.
- Air
digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan temperatur yang
drastis atau mendadak di dalam sel.
- air
sebagai bahan baku untuk reaksi hidrolisis dan sintesis karbohidat . misal
dalam fotosintesis.
- Air
mempunyai titik lebur, titik didih dan panas penguapan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan hampir semua cairan.
- Kenyataan
ini menunjukkan adanya gaya tarik yang kuat diantara molekul-molekul air
yang berdekatan yang memberikan air gaya kohesi internal yang tinggi.
- Sebagai
contoh, panas penguapan merupakan ukuran langsung dari jumlah energi yang
dibutuhkan untuk mengalahkan gaya tarik menarik diantara molekul air yang
berdekatan, sehingga molekul tersebut dapat saling berpisah dan masuk ke
dalam fase gas.
Komponen
Organik
- Komponen-komponen
organik sel terdiri atas protein, lipid, karbohidrat, dan beberapa
komponen-komponen spesifik lainnya seperti enzim, vitamin, dan hormon.
- Lebih
kurang 10-20% isi sel terdiri atas protein.
- Protein
merupakan makromolekul dengan berat molekul berkisar antara
10.000-10.000.000.
- Sedangkan
karbohidrat di dalam sel kurang lebih 1% dan umumnya dalam bentuk
monosakarida, disakarida, dan oligosakarida
- Lipida
berkisar 2-3%.
- Masing-masing
komponen organik sel tersebut akan dibahas secara terpisah pada uraian
selanjutnya.
Protein
- Protein
adalah makromolekul yang terdiri atas asam-asam a-amino yang saling
berikatan dengan ikatan kovalen diantara gugus a-karboksil asam amino
dengan gugus a-amino dari asam amino yang lain.
- Ikatan
di antara asam amino disebut ikatan peptida.
- Beberapa
unit asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida disebut polipeptida.
- Molekul
protein dapat terdiri atas satu atau sejumlah rantai polipeptida dan
setiap rantai dapat terdiri atas ratusan hingga jutaan residu asam amino.
Klasifikasi
Hingga saat ini belum ada klasifikasi protein yang secara umum memuaskan.
Klasifikasi protein yang menonjol didasarkan pada antara lain:
Hingga saat ini belum ada klasifikasi protein yang secara umum memuaskan.
Klasifikasi protein yang menonjol didasarkan pada antara lain:
- Kelarutan
- Bentuk
keseluruhan
- Peranan
biologis
- Pembagian
protein juga dapat dilakukan berdasarkan fungsi dan strukturnya.
·
Berdasarkan
fungsinya, protein diklasifikasikan menjadi
1. Protein enzim, berperan dalam
mempercepat reaksi-reaksi biokimia,
2. Protein sruktural, membentuk
struktur-struktur biologis,
3. Protein transpor, berperan sebagai
pengangkut subtansi-subtansi penting,
4. Protein pertahanan, melindungi tubuh
dari invasi benda-benda asing.
·
Berdasarkan
strukturnya, protein diklasifikasikan menjadi:
1. Protein globular, memiliki
pelipatan-pelipatan yang kompleks, struktur tertier dengan bentuk yang tidak
teratur.
2. Protein serabut ( Protein fibrosa )
memanjang, lipatan sederhana,umum dijumpai pada protein struktural.
·
Dalam
uraian berikut ini hanya dibahas klasifikasi berdasarkan bentuk dan peranan
biologisnya.
Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi :
- Protein
globular Rantai polipeptida mengandung banyak lipatan dan berbelit. Rasio
aksial kurang dari 10, misalnya insulin, albumin, globulin plasma, dan
kebanyakan enzim.
- Protein
fibrosa Rantai polipeptida atau kelompok rantai yang membelit dalam bentuk
spiral atau heliks, dan dihubungkan oleh ikatan disulfida dan hidrogen.
Ikatan-ikatan
pada Struktur Protein
Struktur protein umumnya dipertahankan oleh dua ikatan
sangat kuat yaitu
- ikatan
peptida
- ikatan
disulfida;
- ikatan
yang lemah, yaitu ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik dan interaksi
elektrostatif.
Ikatan peptida
- Ikatan
peptida adalah ikatan yang menghubungkan atom a-karboksil dari suatu asam
amino dan atom a nitrogen dari asam amino yang lain.
- Peptida
yang dibentuk oleh dua molekul asam amino disebut dipeptida
- Bila
dibentuk oleh 3 molekul asam amino disebut tripeptida
- Bila
dibentuk oleh banyak molekul asam amino disebut polipeptida.
Ikatan disulfida
- Terbentuk
antara 2 residu sistein yang saling berhubungan 2 bagian rantai polipetida
melalui residu sistein.
Ikatan hidrogen
- Terbentuk
antara gugus NH- atau -OH dan gugus C=O dalam ikatan peptida atau -COO-
dalam gugus R, misalnya dua peptida mungkin membentuk ikatan hidrogen.
Interaksi hidrofobik
- Rantai
samping non polar asam amino netral pada protein cenderung bersekutu.
Interaksi elektrostatik
- Merupakan
ikatan garam antara gugus yang bermuatan berlawanan pada rantai samping
asam amino.
Sifat-sifat Protein
- Membentuk
ion Protein dalam air mampu membentuk ion + dan -, dalam suasana asam
membentuk ion positif dan dalam suasana basa membentuk ion negatif.
- Denaturasi
Denaturasi adalah perubahan konformasi alamiah menjadi suatu konformasi
yang tidak menentu. Hal ini dapat terjadi karena terjadinya perubahan
suhu, pH, atau terjadinya suatu reaksi dengan senyawa-senyawa lain
misalnya ion-ion logam.
Asam
Amino
- Asam
amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang
terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus NH2 pada atom karbon a
dari posisi gugus -COOH.
- Atom
karbon a dari asam amino kecuali glisin masing-masing dihubungkan pada
empat gugus kimia yang berlainan
- Sehingga
atom karbon a bersifat asimetris. Oleh karena itu, molekul asam amino
mempunyai dua konfigurasi yaitu D dan L.
- Molekul
asam amino dikatakan mempunyai konfigurasi L, apabila gugus NH2 di sebelah
kiri atom karbon
- Bila
gugus NH2 di sebelah kanan atom karbon , maka asam amino tersebut mempunyai
konfigurasi D.
Klasifikasi
asam amino didasarkan atas:
·
pembentukannya
di dalam tubuh dan strukturnya.
·
Asam
amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat dalam tubuh.
·
Sedangkan
asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh.
Berdasarkan strukturnya, asam amino dikelompokkan menjadi 7
yaitu asam amino dengan rantai samping yang :
- Merupakan
rantai karbon yang alifatik, misalnya glisin, alanin, valin, leusin dan
isoleusin.
- Mengandung
gugus hidroksil, misalnya serin dan threonin
- Mengandung
atom belerang, misalnya sistein, dan metionin
- Mengandung
gugus asam atau amidanya, misalnya asam aspartat, aspargin, asam
glutamate, dan glutamine.
- Mengandung
gugus basa, misalnya arginin, lisin, hidroksilisin dan histidin
- Mengandung
cincin aromatic, misalnya fenilalanin, tirosin dan triptofan.
- Membentuk
ikatan dengan atom N pada gugus amino, misalnya prolin dan hidroksi prolin
Karbohidrat
a)
Molekul
karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O.
b)
Perbandingan
antara molekul H dan O adalah 2:1.
c)
Jadi
memiliki rasio yang sama dengan molekul air (H2O), misalnya:
1. Ribosa = C6H10O5
2. Glukosa = C6H12O6
3. Sukrosa = C12H24O11
Rumusa empiris dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n.
- Dengan
dasar perbandingan tersebut, orang pada mulanya berkesimpulan bahwa dalam
karbohidrat terdapat air, sehingga digunakan kata karbohidrat yangberasal
dari kata karbon dan hidrat atau air.
- Karbohidrat
sering disebut sakarida.
- Ada
beberapa senyawa yang memiliki rumus empiris seperti karbohidrat tetapi
bukan karbohidrat, misalnya C2H4O2 (asam asetat), CH2O (formaldehida).
- Dengan
demikian, senyawa yang termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari
rumus empirisnya saja, tetapi yang penting adalah rumus strukturnya.
- Dari
rumus struktur, akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat
pada molekul karbohidrat.
- Gugus
fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut.
- Berdasarkan
gugus molekul yang ada pada karbohidrat, maka karbohidrat dapat
didefenisikan secara kimia sebagai plohidroksialdehid atau
polihidroksiketon serta yang menghasilkannya pada proses hidrolisis.
- Berbagai
senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang
berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana dengan berat molekul
ren-dah hingga berat molekul besar.
·
Berbagai
senyawa terse-but dapat dibagi dalam empat golongan, yaitu
1. monosakarida
2. disakarida
3. oligosakarida
4. polisakarida.
Monosakarida
- Monosakarida
sering disebut gula sederhana (simple sugars) adalah karbohidrat yang
tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi.
- Molekulnya
hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja.
- Monosakarida
dapat dikelompokkan berdasarkan kandungan atom karbonnya, yaitu triosa,
tetrosa, pentosa, dan heksosa atau heptosa.
·
Misalnya
:
1.
Triosa
= (C3H6O3)
2.
Tetrosa
= (C4H8O4)
3.
Pentosa
= (C5H10O5)
4.
Heksosa
= (C6H12O6)
·
Monosakarida
atau gula sederhana hanya terdiri atas satu unit polihidroksialdehida atau
keton atau hanya terdiri atas satu molekul sakarida.
·
Monosakarida
yang umum dikenal mempunyai rumus empiris (CH2O)n, dimana n = 3 atau jumlah
yang lebih besar lainnya.
- Kerangka
monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang.
- Satu
diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu atom oksigen membentuk
gugus karbonil, masing-masing atom karbon lainnya berikatan dengan gugus
hidroksil.
- Jika
gugus karbonil berada pada ujung rantai karbon, monosakarida tersebut
adalah suatu aldosa, dan jika gugus karbonil berada pada posisi lain,
monosakarida tersebut adalah suatu ketosa.
- Berbagai
jenis monosakarida aldosa dan ketosa
Disakarida.
- Disakarida
terdiri atas dua monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya.
- Pada
kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang menggabungkan kedua unit
monosakarida disebut ikatan glikosida, dan dibentuk jika gugus hidroksil
pada salah satu gula bereaksi dengan karbon pada gula yang kedua.
- Disakarida
menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau berbeda bila
mengalami hidrolisis, misalnya:
1.
Maltosa
-------> Glukosa + Glukosa
2.
Laktosa
-------> Glukosa + Galaktosa
3.
Sukrosa
-------> Glukosa + Fruktosa
Oligosakarida
menghasilkan 3-6 molekul monosakarida bila mengalami hidrolisis, misalnya :
1.
Maltotriosa
-------> 3 residu Glukosa
2.
Rafinosa
---------> Galaktosa+ galaktosa + Fruktosa
3.
Stakiosa
---------> Galaktosa + Glukosa + Fruktosa
Polisakarida
- Polisakarida
atau glikan tersusun atas unit-unit gula yang panjang. P
- olisakarida
dapat dibagi menjadi dua kelas utama yaitu homopolisakarida dan
heteropolisakarida.
- Homopolisakarida
yang mengalami hidrolisis hanya menghasilkan satu jenis monosakarida,
sedangkan heteropolisakarida bila mengalami hidrolisis sempurna
menghasilkan lebih dari satu jenis monosakarida.
STIMULUS DAN RESPON
Adaptasi
adalah suatu kemampuan yang dimiliki mahluk hidup untuk mempertahankan diri
secara individu maupun pada semua keturunannya. Reaksi adaptasi mungkin
bersifat :
1.
Perlindungan,
usaha organisme untuk melindungi diri terhadap kerusakan (reaksi pertahanan
diri,menghindar,atau lari)
2.
Pemeliharaan,
usaha memperoleh bahan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan keadaan protoplasma,
mencukupi kebutuhan energy.
3.
Berbiak,
bertujuan untuk mengkekalkan spesies.
Mahluk
hidup tidak selamanya dapat mengadaptasi diri terhadap perlindungan lingkungan
atau adaptasinya kurang sempurna, hal ini karena :
1. Dihadapkan pada perubahan yang
tiba-tiba atau sangat kuat.
2. Tidak mempunyai alat untuk
menghadapi perubahan tertentu.
3. Ada kerusakan atau cacat pada tubuh
organisme.
Homeostasis
Hewan
darat maupun hewan perairan mungkin hidup pada suhu sekeliling yang terlalu
dingin atau terlalu panas. Kondisi diluar tubuh dapat berubah setiap saat.
Perubahan ini dapat merupakan tekanan besar yang merusak fungsi sel, jaringan
maupun organ dalam tubuh. Karenanya hewan harus memiliki system yang mampu
mengendalikan kondisi didalam jaringan tubuh agar relative mantap.
BAB 2
NUTRISI
DAN PENCERNAAN
A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat
makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam
aktifitas tubuh.
D. Macam-macam Nutrisi
1. Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan zat hizi yangterdapat dalam makanan, pada umumnya berbentuk amilum.
2. Lemak
Penyerapan
lemak dilakukan secara pasifsetelah lemak diubah menjadi gliserol asam lemak.
3. Protein
Protein
yang telah diubah kedalam bentuk asam amino oleh enzim pepsin di usus halus
mempunyai sifat larut dalam air, dan diserap secara pasif dan langsung
memasuki pembuluh darah
4. Mineral
Jenis
Mineral, Sumber dan Fungsi
Jenis
mineral
|
Sumber
|
Fungsi
|
Kalsium
|
Susu
|
Pembentukan
gigi dan tulang ,Aktivitas neoromuskular, dan koagulasi (penggumpalan darah)
|
Fosfor
|
Telur,
daging, susu
|
Penyangga
pembentukan gusi dan tulang
|
Yodium
|
Garam
beryodium dan makanan laut
|
Pengaturan
metabolisme tubuh dan memperlancar pertumbuhan.
|
Besi
|
Hati,
trlur dan daging
|
Komponen
hemoglobin dan membantu oksidasi dalam sel.
|
Magnesium
|
Biji-bijian
susu dan daging
|
Pengaktifan
enzim, pembentukan gigi dan tulang, dan membantu kegiatan neuormuskular.
|
Zinc
|
Makanan
laut dan hati
|
Bahan
pembentuk enzim dan insulin
|
5. Vitamin
Jenis
Vitamin,Sumber dan Fungsi
Vitamin
A
|
Lemak
hewani, mentega,susu,dll
|
Membantu
pertumbuhan sel tubuh dan penglihatan, menyehatkan rambut dan kulit,
integritas badan epitel, dan mencegah xerophtalmia.
|
Vitamin
B1 (thiamin) larut dalam air
|
Ikan,
kacang-kacangan, dll
|
Metabolisme
karbohidrat, membantu kelancaaran sistem persarafan dan mencegah beri-beri
atau penyakit yang di tandai neoritis
|
Vitamin
B2 (riboflavin) larut dalam air
|
Telur,sayuran
hijau,dll
|
Membantu
pembentukan enzim, pertumbuhan dan membantu adaptasi cahaya dalam mata.
|
Vitamin
B3 (niacin)
|
Hati,
ikan,telur,dll
|
Metabolisme
karbohidrat, lemak, protein dan kompenen enzim serta mencegah menurunnya
nafsu makan.
|
Vitamin
B6 (pyridoksin)
|
Sayuran,
daging, pisang,dll
|
Membantu
kesehatan gusi dan gigi, pembentukan sel darah merah, serta metabolisme
karbohidrat, lemak, protein.
|
Vitamin
B12 (cyanocobala min)
|
Hati,
susu, daging, dll
|
Metabolisme
protein, membantu pembentukan sel darah merah, kesehatan jaringan, dan
mencegah anemia
|
Vitamin
C (ascorbutacid)
|
Jeruk,
tomat, kubis, dll
|
Menjaga
kesehatan tulang, gigi, dan gusi, membantu pembentukan dinding pembuluh darah
dan pembuluh kapiler,kesembuhan jaringan dan tulang, serta memudahkan
penyerapan zat besi dan asam folat.
|
Vitamin
D
|
Susu,
mentega, hati, dll
|
Membantu
penyerapan kalsium dan fosfor serta mencegah rachitis
|
Vitamin
E (alpha tochoperol)
|
Sayuran
hijau
|
Membantu
pembentukan sel darah merah dan melindungi asam amino utama.
|
Vitamin
(biotin)
|
Susu,
hati, dll
|
Membantu
kegiatan enzim serta metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
|
Vitamin
K
|
Hati,
telur, dll
|
Membantu
produksi protrombin
|
6. Air
E. Keseimbangan Energi
Energi merupakan kapasitas untuk
melakukan sebuah aktifitas, dapat diukur melalui pembentukan panas. Energi pada
manusia dapat diperoleh dari berbagai masukan zat gizi, diantaranya protein,
karbohidrat, lemak, maupun bahan makanan yang disimpan dalam tubuh.
F. Jenis-jenis Metabolisme
1. Metabolisme Karbohidrat
Yang berbentuk monosakarida diserap
melalui mukosa usus. Setelah proses penyerapan (di dalam pembuluh darah), semua
berbentuk monosakarida. Bersama-sama dengan darah, karbohidrat inidibawa ke
hati.
2. Metabolisme Lemak
Lemak diserap dalam bentuk gliserol
asam lemak. Gliserol larut dalam air sehinggadapat diserap secara pasif,
langsung memasuki pembuluh darah dan dibawa kehati
3. Metabolisme Protein
Pada umumnya protein diserap dalam
bentuk asam amino dan bersama-sama dengan darah di bawa ke hati, kemudian
dibersihkan dari toksin
SISTEM
PENCERNAAN
B. Saluran pencernaan
Organ
pencernaan pada manusia Terdiri dari :
1. Mulut : Merupakan bagian awal dari
saluran pencernaan dan terdiri atas dua bagian luar yang sempit ( vestibula)
yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi, dan bagian dalam yaitu rongga
mulut. Didalam mulut, makanan mengalami proses mekanis melalui pengunyahan yang
akan membuat makanan dapat hancur sampai merata, dibantu oleh enzim amilase
yang akan memecah amilium yang terkandung dalam makanan maltosa. Bagian dalam
dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa
yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari
manis, asam, asin dan pahit. Didalam mulut terdapat kelenjar saliva yang
terdiri dari
a.
Kelenjar parotis: kelenjar penghasil
saliva terbesar yang terletak di sebelah kiri dan kanan bagian depan agak
kebawah.
b. Kelenjar Submandibularis : Penghasil
saliva nomor dua setelah kelenjar parotis terletak dibawah sisi tulang rahang.
c.
Kelenjar Sublingualis : Penghasil
saliva terkecil letaknya dibawah lidah
2. Faring dan Esofagus : Faring
merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak dibelakang hidung, mulut,dan
laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar dibagian atas hingga
vetebra servikal, Faring langsung berhubungan dengan esofagus, sebuah tabung
yang memiliki otot dengan panjang kurang lebih 20-25 cm dan terletak dibelakang
trakea. Esofagus merupakan bagian yang berfungsi menghantarkan makanan dari
faring menuju lambung.
3. Lambung : merupakan bagian saluran
pencernaan yang terdiri atas bagian atas (fundus), bagian utama, dan bagian
bawah berbentuk horizontal(antrum pilorik). Fungsi lambung yaitu fungsi motoris
serta fungsi sekresi dan pencernaan. Fungsi motoris lambung sebagai reservoil
untuk menampung makanan sampai di cerna sedikit demi sedikit dan sebagai
pencampur adalah memecah makanan menjadi partikel-partikel kecil yang dapat
bercampur dengan asam lambung. Fungsi sekresi dan pencernaan adalah mensekresi
pepsin dan HCL yang akan memecah protein menjadi pepton, amilase, memecah
amilum menjadi maltosa, lipase memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
berbentuk sekresi gastrin, mensekresi faktor intriksi yang memungkinkan absorbsi
vitamin B12, yaitu diileum, dan mensekresi mukus yang bersifat protektif.
4. Usus Halus : Merupakan tabung
berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5 m dalam keadaan hidup. Kemudian,
akan bertambah panjang menjadi kurang lebih 6 m pada orang yang telah
meninggal, akibat adanya relaksasi otot yang telah kehilangan tonusnya. Usus
halus terletak didaerah umbilikus dan dikelilingi oleh usus besar yang
memanjang dari lambung hingga katup ileo kolika. Usus halus terdiri dari 3
bagian yaitu duodenum dengan panjang kurang lebih 25 cm, jejunum dengan panjang
2 m, dan ileum dengan panjang kurang lebih 1 m atau 3/5 dari usus. Lapisan
dinding dalam usus halus mengandung berjuta-juta vili, kira-kira sebanyak
4-5juta, yang membentuk mukosa menyerupai berudu.
5. Usus besar : disebut sebagai kolon
merupakan sambungan dari usus halus yang dimulai dari katup ileokolik atau
ileosaikal yang merupakan temmpat lewatnya makanan. Fungsi usus besar adalah
mengabsorbsi air (kurang lebih 90%) elektrolit,vitamin dan sedikit glukosa.
C. Organ Saluran Pencernaan
1. Hati.
Hati merupakan kelenjar di dallam
tubuh yang terletak dibagian paling atas rongga abdomen, disebelah tangan
dibawah diafragma, dan memiliki berat kurang lebih 1500gr (kira-kira 2,5% orang
dewasa).
2. Kantong empedu
Kantong empedu merupakan sebuah
organ berbentuk seperti kantong yang terletak dibawah tangan hati atau lekukan
permukaan bawah hati sampai pinggiran depan yang memiliki panjang 8-12 cm dan
berkapasitas 40-60 cm3. Kantong empedu memiliki bagian fundus,
leher, dan tiga pembungkus, yaitu senelah luar pembungkus peritonial, sebelah
tengah jaringan berotot tak bergaris, dan sebelah dalam membran mukosa
3. Pankreas
Pankreas
merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dn
memiliki panjang kurang lebih 15 cm.pankreas terdiri atas 3 bagian, yaitu
bagian kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yang letaknya di
belakang lambung dan di depan vetebra lumbalis pertama, serta bagian ekor
pankreas yang merupakan bagian runcing di sebelah kiri dan menyentuh limpa.
Organ pencernaan pada hewan ruminansia
Hewan memamah biak ( Ruminansia )
adalah hewan herbivora murni, contohnya sapi, kerbau, dan kambing. Disebut hewan memamah biak karena memamah
atau mengunyah makanannya sebanyak dua fase. Pertama saat makanan
tersebut masuk ke mulut. Makanan tersebut tidak dikunyah hingga halus dan terus
ditelan. Selang beberapa waktu makanan tersebut dikeluarkan kembali ke mulut
untuk dikunyah sampai halus.
Saluran
pencernaan hewan memamah biak
Saluran pencernaan hewan memamah
biak terdiri atas organ-organ berikut :
1. Rongga Mulut (Cavum Oris)
Gigi yang terdapat dalam rongga mulut berbeda dengan mamalia
lain dalam hal berikut.
a. Gigi seri
(insisivus) mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa
tetumbuhan seperti rumput.
b. Gigi taring
(caninus) tidak berkembang.
c. Gigi geraham
belakang (molare) berbentuk datar dan lebar. Makanan yang direnggut
dengan bantuan lidah secara cepat dikunyah dan dicampur dengan air liur dalam
mulut, kemudian ditelan masuk ke dalam lambung melalui esofagus.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Esofagus merupakan saluran penghubung antara
rongga mulut dengan lambung. Di
sini tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan
lebar, serta lebih mampu membesar (berdilatasi).
Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi, diperkirakan sekitar 5 cm.
3. Lambung
Lambung mempunyai peranan penting
untuk menyimpan makanan sementara yang akan dikunyah kembali (kedua kali).
Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian.
Bagian -
Bagian Lambung Hewan Memamah Biak
Lambung Ruminansia terdiri atas empat ruangan yaitu:
a. rumen
(perut besar/perut urat daging),
b. retikulum
(perut jala),
c. omasum
(perut buku),
d. abomasum
(perut kelenjar/perut masam).
Ukuran ruangan tersebut bervariasi
sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%,
omasum 7–8%, dan abomasum 7–8%.
Mula-mula makanan masuk ke dalam rumen. Makanan yang masuk ke lambung
ini telah bercampur dengan ludah yang bersifat alkali sehingga memberi suasana basa dengan pH ± 8,5. Selanjutnya,
dalam lambung sapi berlangsung proses pencernaan sebagai berikut.
a. Rumen
Rumen berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang
ditelan. Setelah rumen cukup terisi
makanan, sapi beristirahat. Di
dalam rumen terdapat populasi bakteri dan Protozoa. Mikroorganisme tersebut
menghasilkan enzim yang menguraikan polisakarida, misalnya enzim: hidrolase,
amilase, oligosakharase, glikosidase, dan enzim selulase yang berfungsi untuk
menguraikan selulosa. Selain itu juga terdapat enzim yang menguraikan protein,
yaitu enzim proteolitik; dan enzim pencerna lemak.
b. Retikulum
Di dalam
retikulum makanan diaduk-aduk
kemudian dicampur dengan enzim yang dihasilkan oleh bakteri yang ada, hingga
akhirnya menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (bolus). Pengadukan dilakukan oleh kontraksi otot dinding
retikulum. Kemudian, gumpalan
makanan tersebut didorong kembali ke mulut untuk dikunyah lebih sempurna (dimamah kedua kali), sambil
beristirahat. Setelah itu, gumpalan makanan ditelan lagi masuk ke omasum
melewati rumen dan retikulum.
c. Omasum
Di dalam omasum terdapat kelenjar
yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Makanan dijadikan lebih halus lagi di omasum.
Kadar air dari gumpalan makanan dikurangi (terjadi absorpsi air), kemudian gumpalan makanan diteruskan
keabomasum.
d. Abomasum
Di dalam abomasum makanan dicernakan lagi dengan bantuan enzim
dan asam klorida. Abomasum merupakan perut yang sebenarnya, karena di sini terjadi pencernaan sebenarnya secara
kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan. Enzim yang dikeluarkan oleh dinding
abomasum sama dengan yang terdapat pada lambung mamalia lain. Misalnya, enzim
pepsin merombak protein menjadi asam amino.
BAB 3
DARAH DAN
PEREDARAN DARAH
A.
Fungsi Transportasi Dan Non
Transport Pada Darah
1. Pigmen Respiratori
Berbagai
bahan organic yang berwarna dikenal sebagai pigmen respiratori. Senyawa ini
memiliki afinitas atau daya ikat terhadap oksigen sehingga dapat meningkatkan
kepastian angkut darah akan oksigen. Pada hewan vertebrata senyawa ini dikenal
sebagai hemoglobin.
2. Hemoglobin
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat
besi) di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh, pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju
paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
B.
Fungsi Non-Transport Darah
1.
Koagulasi Darah
Bila terjadi
luka, trombosit akan pecah mengeluarkan trombokinase atau tromboplastin.
Trombokinase akan mengubah protombin menjadi thrombin,protombin yang belum
aktif dengan bantuan vitamin K perubahan protombin menjadi thrombin yang belum
aktif menjadi aktif dan dipercepat oleh
ion kalsium (Ca) thrombin mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang berbentuk
benang-benang yang menjerat sel darah merah dan membentuk gumpalan sehingga
darah membeku.
2.
Golongan Darah
Golongan darah ditemukan oleh ahli Imunologi Dr.
landsteiner dan Donath.
Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO) berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:
Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO) berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:
1.
Golongan darah A
Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam
plasma mengandung aglutinin b
2. Golongan darah B
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam
plasma terkandung aglutinin
3. Golongan darah AB
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam
plasma tidak terkandung agglutinin
4.
Golongan darah O
Dalam
eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan
b.
Mekanisme Transfusi Darah
Dalam proses transfusi darah, beberapa istilah yang
berkaitan dengan proses transfusi darah sebagai berikut:
1. Transfusi = proses pindah tuang darah
2. Donor = orang yang memberikan sejumlah darah ke
orang lain yang membutuhkan
3. Resipien = orang yang menerima sejumlah darah dari
orang lain
4. Donor Universal = golongan darah yang bisa
memberikan sejumlah darahnya ke orang lain. Golongan darah yang dimaksud adalah
O
5. Resipien Universal = Golongan darah yang dapat
menerima sejumlah darah dari golongan darah lain. Golongan darah yang dimaksud
adalah AB
6. Serum = plasma tanpa fibrinogen
7. antigen = aglutinogen merupakan protein asing yang
akan digumpalkan oleh antibodi / agglutinin
8. Antibodi = protein plasma yang dapat menggumpalkan
antigen / agglutinin
9. Aglutinasi = penggumpalan darah akibat
ketidakcocokan antara jenis aglutinogen donor dengan aglutinin resipien
C.
Peredaran
Darah ( Sistem Kardiovaskular )
Pada hewan
vertebrata
1.
Sistem peredaran darah pada katak.
Katak
mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan ganda, jantung katak terdiri atas
tiga ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, dan bilik. Karena jantung katak
hanya mempunyai satu bilik maka darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon
dioksida masih bercampur dalam bilik jantung.
2.
Sistem peredaran darah pada serangga.
Serangga
mempunyai sistem peredaran darah terbuka dimana darah dapat diedarkan langsung
menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Alat peredaran darahnya
berupa jantung pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh, terdapat lubang-lubang
kecil (ostium) yang punya suatu katup. Ketika jantung pembuluh berdenyut,
ostium pun tertutup, darah mengalir ke depan melalui aorta. Peredaran darah
belalang hanya mengedarkan sari makanan dan mengambil sisa metabolisme,
sedangkan peredaran oksigen ke seluruh tubuh dan pengambilan karbon dioksida
dilakukan melalui sistem trakea.
3.
Sistem peredaran darah pada cacing.
Alat
peredaran darah pada cacing terdiri atas pembuluh darah punggung, pembuluh
darah perut, dan lima pasang lengkung aorta. Lengkung aorta fungsinya sebagai
jantung.
4.
Sistem peredaran darah pada ikan.
Ikan
memiliki sistem peredaran darah tertutup dan tunggal, jantungnya terdiri atas
dua ruang, yaitu serambi dan bilik. Jantung berisi darah yang miskin oksigen.
Darah yang berasal dari bilik jantung kemudian dipompa melalui aorta yang akan
menuju insang. Kemudian di dalam insang, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen
pun diikat oleh darah. Setelah melewati insang, darah yang banyak mengandung
oksigen kemudian dialirkan ke seluruh tubuh.
5.
Sistem peredaran darah pada reptil.
Reptil
mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan ganda, jantungnya terdiri atas
empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan.
Sekat antara bilik kanan dan kiri pada reptil tidak sama sekali sempurna
Jantung reptil memiliki dua buah aorta, aorta kanan dan aorta kiri. Aorta kanan
keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Aorta kiri
keluar dari perbatasan bilik kiri dan bilik kanan mengalirkan darah ke bagian
belakang tubuh.
6.
Sistem peredaran darah pada burung.
Burung
mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan ganda. Alat-alat peredaran darah
pada burung merpati, terdiri atas jantungserta pembuluh darah. Jantungnya
terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan
bilik kanan. Dalam Tiap ruang jantung burung dibatasi sekat yang jelas sehingga
darah yang mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru nggak bercampur dengan
darah yang mengandung karbon dioksida yang berasal dari seluruh tubuh.
BAB 4
PERNAPASAN
Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus
untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai
limbah beracun produk dari proses tersebut.
Pertukatan gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas.
Pertukatan gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas.
Pertukaran Gas Dalam Pernapasan
Mekanisme
bernapas
Pernapasan
manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada
terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernapasan
perut.
Mekanisme pernapasan dada
1.
Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada
sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru
2.
Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut
adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Mekanisme
Pernapasan Perut
1.
Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut
sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
2.
Fase ekspirasi pernapasan
perut
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut
sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Volume udara pernapasan
* Volume udara pernapasan berkisar
500 - 3500 ml
* Dari 500 ml udara yang dihirup,
hanya 350 ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya sampai saluran pernapasan.
* Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk tiap individu sebesar 300 cc.
MEKANISME
PERNAPASAN
Jalannya
Udara Pernapasan
1. Udara masuk melalui lubang hidung
2. melewati nasofaring
3. melewati oralfarink
4. melewati glotis
5. masuk ke trakea
5. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
6. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
7. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
1. Udara masuk melalui lubang hidung
2. melewati nasofaring
3. melewati oralfarink
4. melewati glotis
5. masuk ke trakea
5. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
6. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
7. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
SISTEM PERNAPASAN VERTEBRATA
Vertebrata terdiri dari lima
kelompok, yaitu ikan, katak, reptilia, burung dan mamalia.Kelima anggota
vertebrata tersebut memiliki susunan alat dan sisitem pernapasan berbeda. Akan
dibahas Sbb.
A. Sistem Pernapasan Pada Ikan
Ikan hanya dapat hidup di air dan mempunyai alat pernapasan yang khusus.
Ikan bernapasa dengan insang yang terdapat pada sisi kanan dan kiri kepala.
Ikan bertulang sejati misalnya ikan mas, mempunyai tutup insang atau disebut
operculum. Insang mempunyai lembaran yang halus yang banyak mengandung kapiler
darah sehingga berwarna merah.Pada beberapa jenis ikan, rongga insangnya meluas
membentuk lipatan tidak teratur yang disebut labirin. Rongga labirin berguna
untuk menyimpan udara sehingga ikan tersebut dapat hidup di lingkungan yang
kurang oksigen.
B. Sistem Pernapasan Pada Katak
Katak mempunyai daur hidup di dua
alam yang berbeda yaitu di darat dan di air. Oleh karena itu katak disebut
hewan amfibi. Waktu katak masih berbentuk larva, berudu hidup di air dan
bernapas dengan insang.
C. Sistem Pernapasan Pada Reptilia
Secara umum reptilia bernapas
menggunakan paru-paru. Tetapi pada beberapa reptilia, pengambilan oksigen
dibantu oleh lapisan kulit disekitar kloaka. Pada reptilia umumnya udara luar
masuk melalui lubang hidung, trakea, bronkus, dan akhirnya ke paru-paru. Lubang
hidung terdapat di ujung kepala atau moncong. Udara keluar dan masuk ke dalam
paru-paru karena gerakan tulang rusuk.
D. Sistem Pernapsan Pada Burung
Burung ketika terbang digerakan oleh otot-otot dada. Ketika terbang gerakan
otot dada dapat mengganggu pengambilan oksigen oleh paru-paru. Oleh karena itu,
selain dengan bernapas dengan paru-paru, burung mempunyai alat bantu yang
bernama kantong udara.
BAB 5
OSMOREGULASI DAN EKSRESI
Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi
cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel
atau organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan
konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan disekitarnya. Jika sebuah sel
menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitu pula sebaliknya, jika
terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga
berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan
oleh sel atau organisme hidup.
Ada tiga pola regulasi:
1. Regulasi
hipertonik atau hiperosmotik, yaitu pengaturan
secara aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih tinggi dari konsentrasi media,
misal: pada potadrom (ikan air tawar) Potadrom mempertahankan konsentrasi
cairan tubuhnya dengan mengurangi minum danmemperbanyak urineOsmoregulasi
beberapa golongan ikan(Telesostei).
2. Regulasi
hipotonik atau hipoosmotik, yaitu pengaturan secara aktif
konsentrasi cairan tubuh yang lebih rendah dari konsentrasi media, misal: pada
oseandrom (ikan air laut), Oseanodrom memperbanyak minum dan mengurangi volume
urine. Diadrom, melakukan aktivitas osmoregulasi seperti petadrom bila berada
di air tawar dan seperti oseanodrom bila berada di air laut.
3. Regulasi
isotonik atau isoosmotik, yaitu bila konsentrasi cairan
tubuh sama dengan konsentrasi media, misalnya ikan-ikan pada daerah estuarine
(ikan eurihaline) contohnya:
• ikan eurihalin, konsentrasi cairan tubuhnya hampir sama dengan lingkungannya,sehingga hanya sedikit melakukanosmoregulasi Osmoregulasi beberapa golongan ikan
• Ikan Elasmobransi, melakukan osmoregulasi dengan cara menahan urea sampai konsentrasi dalam darah meningkat kira-kira 5 % untuk meningkatkan total tekanan osmose darah ke tingkat yang lebih tinggi dibanding air laut
• ikan eurihalin, konsentrasi cairan tubuhnya hampir sama dengan lingkungannya,sehingga hanya sedikit melakukanosmoregulasi Osmoregulasi beberapa golongan ikan
• Ikan Elasmobransi, melakukan osmoregulasi dengan cara menahan urea sampai konsentrasi dalam darah meningkat kira-kira 5 % untuk meningkatkan total tekanan osmose darah ke tingkat yang lebih tinggi dibanding air laut
Organ
osmoregulasi
Beberapa
organ yang berperanan dalam proses osmoregulasi ikan adalah l insang, ginjal
dan usus. Organ-organ ini melakukan fungsi adaptasi dibawah kontrol hormon
osmoregulasi, terutama hormon-hormon yang diekresi oleh pituitari, ginjal dan
urofisis.
0smoregulasi pada hewan
0smoregulasi pada hewan
1. Osmoregulasi
pada hewan invertebrata laut
Kebanyakan
invertebrata yang berhabitat di laut tidak secara aktif mengatur sistem osmosis
mereka, dan dikenal sebagai osmoconformer. Osmoconformer memiliki osmolaritas
internal yang sama dengan lingkungannya sehingga tidak ada tendensi untuk
memperoleh atau kehilangan air. Karena kebanyakan osmoconformer hidup di
lingkungan yang memiliki komposisi kimia yang sangat stabil (i.e. di laut) maka
osmoconformer memiliki osmolaritas yang cendrung konstan.
Sedangkan
osmoregulator adalah organisme yang menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung
lingkungan sekitar. Oleh karena kemampuan meregulasi ini maka osmoregulator
dapat hidup di lingkungan air tawar, daratan, serta lautan. Di lingkungan
dengan konsentrasi cairan yang rendah, osmoregulator akan melepaskan cairan berlebihan
dan sebaliknya.
2.
0smoregulasi pada hewan
vertebrata laut
0smoregulasi
pada hewan vertebrata laut dibagi kedalam dua kelompok yaitu :
a) Konformer
Osmotik dan Ionik : Siklostomata (hagfish) danVertebrata primitif
osmoregulasinya sama seperti invertebrata laut.
b) Regulator
Osmotik dan Ionik : Regulasi osmotik dan ionik tidak sama dan memperlihatkan
tingkatan dan Konsentrasi osmotik plasma mendekati sepertiga konsentrasi
osmotik air laut.
Mekanisme
Osmoregulasi Vertebrata Laut misalnya teleostai laut diperlukan mekanisme
adaptasi untuk menghindari kehilangan air dari tubuhnya. Pada Elasmobrankhii
menggunakan kelenjar rektal yaiut untuk mengeluarkan kelebihan Na+ secara aktif
,dan menghasilkan sedikit urin untuk Urin dimanfaatkan untuk mengeluarkan
kelebihan NaCl.
Pada
Mamalia Laut yaitu lumba-lumba dan ikan paus Masalah pemasukan garam yang
terlalu banyak yang masuk bersama makanan,bisa Diatasi dengan organ ginjal yang
sangat efisien yang dapat menghasilkan urin yang kepekatannya 3 – 4 kali dari
cairan plasmanya.
3.
Osmoregulai pada hewan
di lingkungan air tawar .
Masalah
yang dihadapi hewan air tawar adalah Tekanan Osmotik cairan tubuh hewan air
tawar lebih tinggi dari lingkungannya (hiperosmotik/hipertoniskarena terancam
oleh Kehilangan garam dan Pemasukan air yang berlebihan.Mekanisme Antisipasi
Kelebihan atau Kekurangan Ion yaitu dengan transfor aktif dan difusi.
4.
Osmoregulasi pada Hewan
di Lingkungan Payau
Hewan
Akuatik tidak selamanya menetap di habitat yang tetap (air laut atau air tawar)
saat tertentu masuk ke daerah payau.contohnya belut , lampeer, dan ikan
salmon.hewan hewan ini memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan
kadar garam (kadar garam di daerah payau selalu berubah), selain itu larva
nyamuk Aedes campestris Tumbuh baik di air tawar maupun di air bergaram yang
lebih pekat dari cairan hemolimfenya Hidup di danau yang mengandung garam
alkalis, dengan kandungan utama natrium karbonat dengan pH lebih dari 10Toleran
terhadap kadar garam tiga kali lebih tinggi dari kadar garam air laut.
5.
Osmoregulasi pada hewan
di lingkungan darat
1) Keuntungan
:
Hewan yang berhasil
hidup di darat Mudah memperoleh oksigen
2) Kerugian
:
Masalah keseimbangan
air dan ion Mudah terancam dehidrasi. Kehilangan air dari tubuh pada hewan
darat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu :
a) Kandungan
uap air di atmosfer
b) Tekanan
barometric
c) Gerakan
udara
d) Luas
permukaan penguapan
e) Suhu,
penguapan meningkat bila suhu meningkat
6.
Osmoregulasi pada invertebrata
darat
Pada
invertebrata darat umumnya merupakan golongan Artropoda, Insekta, dan
laba-laba, sedangkan yang paling banyak ialah Insekta.pada insect alat pengatur
pelepasan airya adalah lapisan kutikula spirakel, namun masih saja kehilangan
air , sehingga untuk membatasi pelepasan air dilakukan dengan Respirasi
diskontinyu. dengan cara pengambilan oksigen (O2) dilakukan dengan laju yang
kontinyu dan pelepasan karbondioksida (CO 2)dilakukan secara periodic.
7.
Vertebrata
yang berhasil berkembang di lingkungan darat
Vertebrata
yang berhasil berkembang di lingkungan darat memperoleh air dari air minum dan
makanan , untuk menghemat air vertebrata melakukan berbagai cara yang cukup
bervariasi. Diantaranya yaitu dengan cara:
1. memiliki kulit yang
kering dan bersisik
2. menghasilkan feses
kering
3. mereabsorbsi urin
encer yang di kandung kemih
4. menghasilkan asam
urat
Pada burung laut pengaturan
keseimbangan air berkaitan erat dengan proses mempertahankan suhu
tubuh,memperoleh makanan dari laut masalah pemasukan garam yang berlebihan di
keluarkan melalui kelenjar garam,cairan pekat yang banyak mengandung NaCl.
MEKANISME EKSRESI
A.
Kebutuhan
akan organ ekskretori
Organ ekskretori
berperan pada pengeluaran hasil samping metabolism, misalnya hasil pemecahan
senyawa yang mengandung nitrogen. Pada manusia diperlukan juga mekanisme
pembuangan senyawa eksogen. Fungsi utama organ ekskretori yaitu :
a. Mempertahankan
bahan terlarut yang sesuai bagi kebutuhannya
b. Mempertahankan
volume tubuh(kandungan cairan)
c. Membuang
hasil akhir metabolism
d. Membuang
bahan-bahan asing atau produk metabolism bahan tersebut
B.
Tipe
organ ekskretori
Sebetulnya
semua hewan memiliki organ ekskretori. Organ ekskretori dapat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok utama, yaitu: organ ekskretoti umum dan organ ekskretorii
khusus. Organ ekskretori umum termasuk yang memiliki struktuur yang menyerupai
vakuola denyut (contractil vakuola) dan berbagai tipe dan struktur bersaluran
seperti organ nefridia, saluran malpighi dan netron. Organ ekskretori yang
khusus termasuk kelenjar garam (pada insang dan kelenjar rektum), insang dan
hati pada hewan vertebrata.
C.
Stuktur
umum organ ekskretori
1. Vakuola
denyut, merupakan organel berbentuk bulat yang merupakan tempat masuknya air, dijumpai pada colenterata dan protozoa
2. Protonefridia,
merupakan organ yang memiliki saluran bunru, tidak berhubungan dengan rongga
badan. Ditemukan pada semua hewan tingkat colenterata.
3. Metanefridia,
didefinisikan sebagai organ ekskretori dan yang memiliki lubang ke coelom
bersila yang dinamakan nefridiostom
dan yang akhir pada lubang terbuka ke luar disebut nefridiopor. Dijumpai pada berbagai anelida (cacing).
4. Saluran
Malpighi, merupakan bentuk ekskretori pada serangga
5. Kelenjar
hijau pada krustasea, atau sering disebut kelenjar antenna yang terletak
didaerah kepala.
D.
Ekskresi
nitrogen
Metabolism
karbohidrat dan lemak, yang merupakan dua komponen utama pada hewan, akan
menghasilkan Co2 dan air sebagai produk buangan. Co2
dikeluarkan pada saat ekshalasi ( penghembusan nafas ) dari paru-paru,
sedangkan air dikeluarkan oleh organ ekskretori. Dalam berbagai kejadian,
metabolism menghasilkan air sebagai senyawa yang berharga, disamping anggapan
sebagai bahan buangan.cara eksresi ini disebut urikotelisme.
E.
Eksresi
Amoniak
Hewan
yang mengeksresikan amoniak dalam
bentuk utuh dikatakan sebagai amonotelik.
Amoniak tidak boleh menumpuk di dalam seekor hewan karena senyawa ini sangat
toksik. Eksresi senyawa nitrogen sebagai amoniak pada hewan akuatik akan
dicegah, karena senyawa ini sangat larut didalam air dan tidak ada kesulitan
untuk melewati membrane biologis. Namun kenyataannya senyawa ini dilepaskan ke
air untuk mengurangi dampak racun, misalnya pada berudu,ikan,spons,
colenterata,salamander.
F.
Eksresi
Urea
Urea
merupakan senyawa buangan nitrogen yang utama pada hewan terestial. Tidak
seperti hewan akuatik. Urea memiliki kelebihan, meskipun mudah larut tetapi
toksitasnya lebih kecil bila dibandingkan dengan amoniak. Hewan yang
mengeksresikan urea dikelompokan sebagai ureotelik. Urea dapat diproduksi oleh
hewan vertebrata maupun invertebrate menurut siklus urea.
G.
Eksresi
Asam Urat
Hewan
yang mengeksresikan bahan mengandung nitrogen adalah dalam bentuk asam urat
dimasuka kedalam kelompok urikotelik. Hewan yang termasuk kedalamnya adalah
serangga, burung, reptilian. Keuntungan membuang asam urat karena hanya sedikit
air yang ikut terbuang urin burung berbentuk agak padat (semisolid) berupa
gumpalan putih.
H.
Pola
lingkungan dalam eksresi nitrogen
Secara umum hewan
akuatik dapat dengan mudah melepaskan amoniak ke lingkungannya, melepaskan
senyawa yang sangat toksik. Hal yang sebaliknya terjadi pada hewan darat yang
hidup dilingkungan yang tidak selalu tersedia air, akan mengeksresikan asam
urat, membuang kelebihan N dari pada saat itu juga menyimpan air.
TERMOREGULASI
PENGATURAN
SUHU PADA HEWAN
Dalam
termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan
hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka
menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas
utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari
lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung
berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah
anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah
hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini
lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia.
Pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu
poikiloterm dan homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh
lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh
luar. Hewan seperti ini juga disebut hewan berdarah dingin. Dan hewan homoiterm
sering disebut hewan berdarah panas
Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm dapat melakukan aktifitas pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan malam, faktor makanan yang dikonsumsi dan faktor jenuh pencernaan air
Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm dapat melakukan aktifitas pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan malam, faktor makanan yang dikonsumsi dan faktor jenuh pencernaan air
Hewan berdarah
panas adalah hewan yang dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu
yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Sebagian
panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan.
Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. Contoh hewan
berdarah panas adalah bangsa burung dan mamalia, hewan yang berdarah dingin
adalah hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan
sekitarnya.
Suhu
tubuh tergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang diproduksi atau
diabsorbsi dengan panas yang hilang. Panas yang hilang dapat berlangsung secara
radiasi, konveksi, konduksi dan evaporasi.
Radiasi adalah transfer energi secara elektromagnetik,
tidak memerlukan medium untuk merambat dengan kecepatan cahaya.
Konduksi merupakan transfer panas secara langsung antara dua
materi padat yang berhubungan lansung tanpa ada transfer panas molekul. Panas
menjalar dari yang suhunya tinggi kebagian yang memiliki suhu yang lebih
rendah.
Konveksi adalah suatu perambatan panas melalui aliran cairan
atau gas. Besarnya konveksi tergantung pada luas kontak dan perbedaan suhu.
Evaporasi merupakan konveksi dari zat cair menjadi uap air,
besarnya laju konveksi kehilangan panas karena evaporasi .
Hewan
mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai
contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme
dengan perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan
produksi panas. Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu
dingin dengan cara berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara
kelompok mampu menghasilkan panas di dalam sarangnya.
Hewan Ektoderm
dan Endoderm
A.
Hewan Ektoderm
1.
Ektoderm
akuatik
Pada
ikan sebagai contoh kehilangan panas sebagai hasil metabolism yang utama adalah
melalui insang. Bagaimanapun pada beberapa ikan seperti tuna dan hiu,mampu
mempertahankan perbedaan suhu yang ada pada tubuhnya, ini berarti bahwa suhu di
suatu wilayah di tubuhnya terdapat berbeda dengan suhu dibagian lain tubuhnya.
Ikan
mampu untuk menjaga perbedaan suhu ini karena memiliki daerah untuk pertukaran
panas yang terletak diantara jaringan yang dapat dipanaskan dan insang yang
merupakan tempat kehilangan panas. Proses pertukaran panas bekerja dengan
prinsip arah arus berlawanan.
2.
Ectoderm
yang Terestrial
Cara
utama bagi hewan terrestrial memperoleh panas adalah dengan menyerap radiasi
sinar matahari. Penyerapan radiasi sinar matahari dapat diperbesar dengan
mengubah warna dari permukaan penyerap dan arah sinar matahari. Vertebrata
terrestrial mengubah warna permukaan tubuhnya dengan warna yang menghasilkan
penyerapan yang tinggi semakin gelap warnanya semakin besar daya serapnya.
3.
Hewan
ectoderm yang beradaptasi pada suhu ekstrim
a.
Adaptasi
pada suhu yang sangat dingin
Sejumlah hewan ectoderm
yg hidup pada suhu yang sangat dingin mempunyai potensi membekukan jaringan-jaringan
tubuh hewan dan cairan tubuhnya. Cara termudah mengatasi masalahnya yaitu
dengan menambah molekul-molekul bahan terlarut pada cairan tubuhnya sehingga
konsentrasi osmosisnya meningkat.
b.
Adaptasi
pada suhu sangat panas
Ada beberapa cara pada
hewan ectoderm pada suhu tinggi agar mampu bertahan hidup, yaitu pertama dengan
meningkatkan laju perbandingan tubuh dengan evaporasi(berkeringat), kedua
dengan melaksanakan metabolism yang dapat beradaptasi pada suhu yang tinggi.
B.
Hewan endoterm
Hewan endoterm adalah
hewan yang suhu tubuhnya berasal dari produksi panas di dalam tubuh, yang
merupakan hasil samping dari metabolisme jaringan. Suhu tubuhnya relative
tetap, tidak terpengaruh oleh perubahan suhu dari lingkungan luarnya.
BAB 7
OTOT DAN GERAKAN
Stuktur
dasar dan jenis otot
Otot
merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut
setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
- kontraktibilitas
: kemampuan untuk berkontraksi / memendek
- Ekstensibilitas
: kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang
ditimbulkan saat kontraksi
- Elastisitas
: kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi.
Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi
A.
Otot
polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril)
yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak
bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh
saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat
pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan. Miofilamen
pada otot polos tidak tersusun sejajar, tetapi saling menyilang membentuk
jaringan seperti kisi-kisi. Miofilamen ini terdiri atas filament halus yang
disebut aktin dan filament kasar yang disebut myosin.
B.
Otot Rangka
Otot rangka disebut juga otot lurik, otot serat
melintang yang terdiri atas banyak sekali berkas-berkas sel silindris yang
disebut serabut otot, berinti banyak yang terletak ditepi dan berdiameter
10-100 mikron.
C.
Otot Jantung
Sel otot jantung menampakan pola adanya garis-garis melintang seperti pada
otot rangka perbedaannya pada otot jantung selnya mempunyai satu atau dua inti
eukromatis yang terdapat ditengah sel. Selain itu sel-sel jantung
bercabang-cabang yang bertaut kembali membentuk anyaman. Jaringan otot ini
hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot
lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi
terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke
luar jantung.
SIFAT DAN FUNGSI OTOT
Sifat-sifat
yang dimiliki oleh ketiga jaringan otot tersebut adalah :
1. Kemampuan
otot untuk menegang atau berkontraksi
2. Kemempuan
otot untuk memanjang atau berelaksasi
3. Kekenyakan
atau elastisitas
4. Tanggapan
terhadap rangsang atau iritabilitas atau eksitabilitas
A.
Otomatisitas
atau ritmisitas
Otomatisitas
adalah kemampuan jantung untuk kontraksi atau berdenyut dengan sendirinya tanpa
adanya rangsang yang datang dari luar, ini merupakan sifat otot jantung yang miogenik namun dipengaruhi oleh saraf
dan hormon.
B.
Konduktivitas
Konduksivitas
adalah kemampuan serabut-serabut otot jantung untuk merambatkan impuls, dari
satu sel ke sel lain. Konduksivitas ini juga terdapat pada sel-sel otot polos
visceral, karena adanya uluran-uluran sitoplasma yang menghubungkan sel satu
dengan lainnya yang disebut gap junction atau nexi.
C.
Periode
refrakter yang lama
Periode
refrakter adalah periode dimana jaringan kehilangan sifat kepekaannya atau
iritabilitasnya, misalnya pada saat otot rangka berkontraksi periode refrakter
yang lama pada otot jantung sangat menguntungkan karena menyebabkan jantung
tidak dapat mengalami tetanus.
BAB 8
SARAF
ORGANISASI DAN STUKTUR SISTEM SARAF
Sistem syaraf merupakan system kontrol yang mempunyai
fungsi sebagai penerima dan penghantar rangsang keseluruh bagian tubuh, serta
memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut. Sel syaraf yang menerima
rangsang (impuls) disebut reseptor, sedangkan sel syaraf yang menerima hasil
tanggapan dari otak disebut efektor.
Jika dilihat dari letaknya dalam tubuh reseptor
dibedakan atas eksteroreceptor yang menerima rangsang dari luar dan
interoreseptor yang menerima rangsang dari dalam tubuh. Interoreseptor lebih
dikenal dengan nama kinestesis (indra ke enam).
A. Struktur sel syaraf (neuron)
Sel neuron terdiri atas tiga struktur dasar yaitu:
A.
Badan sel
Berwarna kelabu mengandung
nucleus, nucleolus, reticulum endoplasma, sitoplasma (neuroplasma) dan selaput
plasma. Retikulum endoplasma terkadang berkumpul disebut badan nissl. Badan sel
berfungsi meneruskan impuls ke akson
B.
Dendrit
Berupa tonjolan selaput plasma
dari badan sel, atau percabangan dari badan sel. Dendrit berfungsi menerima
impuls yang datang dari ujung akson lain dan meneruskannya ke badan sel
C.
Akson
Berbentuk serabut panjang yang berfungsi menerima impuls dari badann sel
syaraf dan meneruskannya ke sel syaraf lain
Struktur tambahan pada
neuron terdiri dari
·
Selubung myelin
Merupakan pembungkus akson yang terbentuk dari
fosfolipid. Berfungsi melindungi akson, memberi makan akson, dan sebagai
isolator.
·
Nodus ranvier,
Merupakan bagian dari akson yang tidak terbungkus
selubung myelin dan berfungsi sebagai mempercepat penghantaran impuls.
·
Sel schwann’s Termasuk
kelompok sel neuroglia, berfungsi membentuk selubung myelin.
B. Klasifikasi
sel saraf
Berdasarkan fungsinya, sel syaraf dibedakan atas:
a)
Sel syaraf
sensorik
Sel saraf yang berfungsi
menghantarkan impuls atau membawa rangsang dari reseptor (alat indra) ke system
syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
Dendritnya berhubungan
dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan dendtrit neuron lain.
b)
Sel syaraf
motorik
Sel syaraf yang berfungsi menghantarkan tanggapan (rangsang motorik) dari
system syaraf pusat ke efektor .
c)
Sel saraf penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Berdasarkan bentuknya, sel syaraf dibedakan atas:
a)
Neuron
multipolar
Neuron yang memiliki banyak dendrite dan satu neuron. Neuron jenis ini
biasanya menyusun neuron motorik
b)
Neuron bipolar
Neuron yang memiliki satu dendrit dan satu akson. Neuron ini hanya
ditemukan di syaraf darah telinga dan mata. Neuron ini termasuk jenis neuron
interneuron (konektor)
c)
Neuron unipolar
Neuron yang memiliki badan
sel terletak dibagian tengah dari akson. Ujung akson yang satu berhubungan
dengan system syaraf pusat, sedangkan akson yang lain ujungnya berupa dendrite
yang berhubungan dengan efektor. Neuron ini merupakan jenis neuron sensorik.
C. Sinapsis
Sinapsis adalah titik temu antara ujung akson sel
saraf satu dengan badan sel atau dendrite sel sayaf berikutnya.
Sel
syaraf tempat asal impuls disebut neuron prasinapsis, sedangkan sel syaraf
tempat lompatan impuls disebut neuron pascasinapsis. Ujung akson dari syaraf
presinapsis membentuk bonggol yang disebut bonggol sinapsis. Dalam bonggol
sinapsis terdapat mitokondria dan struktur terbungkus membrane yang disebut
vesikula sinapsos. Vesikula sinapsis berisi neurotransmitter (suatu senyawa
kimia yang dapat menghantarkan impuls dari satu sel syaraf ke sel syaraf yang
lainnya dengan cara difusi.
Jenis neurotransmitter yang penting adalah asetilkolin
(Ach), dan yang lainnya adalah adrenalin, dopamine, serotonin.
D.
Reseptor
Reseptor merupakan bagian dari system saraf yang sangat peka terhadap
rangsangan. Reseptor dapat dikelompokan dalam beberapa cara, yaitu :
1. Eksteroreseptor, yaitu reseptor yang terangsang oleh
perubahan-perubahan yang terjadi diluar tubuh.
2. Interoreseptor, yaitu reseptor-reseptor yang
terangsang oelh perubahan-perubahan yang terjadi didalam tubuh.
E.
Fisiologi
sistem saraf
Fungsi sistem
saraf tergantung dari sistem dasar sistem saraf, sifat impuls serta aksi
perangsangan. Sifat dasar yang sangat berperan adalah iritabilitas dan
konduktivirtas kedua sifat ini berperan dalam kepekaan reseftor dan kemampuan
merambatkan impuls sepanjang serabut saraf. Aksi perangsang akan mengubah
kondisi polarisasi membran ke kondisi depolarisasi, yang akan menghasilkan
potensial aksi impuls saraf. Meskipun ada bermacam- macam rangsang, neuron, dan
indera atau reseptor, namun semua impuls yang mermbat sepanjang saraf baik
sensorik maupun motorik adalah sama. Untuk dapat memahami sistem saraf perlu
mengetahui cara-cara impuls yang antara lain tunduk pada hokum “semua atau
tidak “ (all or none law), perambatan impuls hanya kesatu arah, terdapat
factor-faktor yang mempengaruhi kelelahan saraf maupun kecepatan permbatan
impuls saraf.
Adanya perangsangan terhadap
reseftor dan perambatan impuls sampai pada saraf pusat, maka impuls ini akan
diolah dan diterjemahkan menjadi kesan atau sensasi atau perasaan yang ada pada
diri kita.
1.
Sifat dasar sel
saraf
Sel saraf mempunyai dua sifat dasar yang sangat berkembang, yaitu
iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas adalah kemampuan untuk mengadakan
respons bial mendapat rangsangan.
2.
Eksitasi saraf
Pada saat saraf tidak dalam keadaan menghantarkan impuls atau dalam
keadaan istirahat.
3.
Potensi
istirahat (resting potential)
Dalam keadaan istirahat dimana tidak ada rangsang yang mengenai
saraf, maka antara bagian luar dan bagian dalam sel saraf sudah terdapat
perbedaan mautan yang disebut potensial membran.
4.
Proses
terjadinya potensial istirahat
Dalam keadaan istirahat sel saraf menunjukan muatan positif
disebelah luar dan muatan negatif disebelah dalam, sel saraf dalam keadaan
seperti ini disebut polarisasi
5.
Potensial aksi
Pada keadaan istirahat ketika tidak terjadi permbatan impuls,
potensial membran akan tetap dipertahankan sebesar -70 mvolt.
6.
Impuls saraf
Semua impuls saraf adalah sama dan tidak tergantung dari :
a.
Macam rangsang
yang menimbulkan impuls tersebut
b.
Macam neuron
yang dilalui impuls tersebut
c.
Alat indera
atau reseftor yang melalui impuls tersebut :Teori membran mengenai konduksi
impuls, Ciri –ciri impuls saraf dan Blockade (blocking) impuls saraf
7.
Perbedaan
antara impuls saraf dan arus listrik
Meskipun impuls saraf
merupakan peristiwa biolektrik, tetapi perambatan impuls saraf pada serabut
saraf tidak sama dengan arus listrik yang mengalir sepanjang konduktor (kabel
listrik).
8.
Konduksi
saltatore
Pada serabut saraf telanjang (tak merbielin), depolarisasi terjadi
secara bertahap atau disebut konduksi berkesinambuangan (continuous
conduction).
9.
Sensai atau
persepsi
Sensasi atau persepsi adalah kesan atau perasaan yang timbul
srbagai akibat reseftor yang terangsang. Contohnya :bial mata kiata terangsang
oleh cahaya, maka kita mempunyai kesan melihat sesuatu.
Ø Pengelompokan sensasi
Ø Cirri –ciri sensasi
F.
Reflek, otak,
dan saraf tepi
A.
Refleks
Refleks sebagai suatu fungsional memerlukan syarat adanya :
reseftor, neuron sensorik, saraf pusat, neuron motorik, dan efektor. Ini
berarti bila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, maka tidak akan
terjadi refleks. Antar satu jenis refleks dan jenis refleks lain mempunyai
pusat yang berlainan pusat itu terdapat didalam otak atapun didalam sumsum
tulang belakang.
Otak bukan hanya ditempati oleh pusat –pusat refleks, namun lebih
dari itu yaitu mempunyai fungsi sebagai tempat pengaturan, kesadaran, sensasi,
pergerakan volunter, emosi, maupun proses mental. Sebagai organ tubuh yang
sangat vital otak juga dilindungi oleh meninges yang terdiri atas :pia mater,
arakhnoid, dan dura mater. Otak dengan organ tubuh dihubungkan dengan adanya
saraf –saraf tepi yang terdiri atas :saraf somatic atau saraf sadar, karena
semua aktifitasnya dapat kita sadari, dan saraf otonom atau saraf tak sadar,
karena segala aktifitasnya tida kita sadari. Saraf otonom dibedakan antara
saraf simpatik dengan neuron –neouron yang keluar dari sumsum tulang belakang, dan saraf
parasimpatik, yang berakar pada neuron cranial yang keluar dari otak.
1.
Lengkung
refleks
2.
Ciri –ciri aksi
refleks
3.
Pusat refleks
B.
Otak
1.
Fungsi otak
a.
Pusat
pengaturan
b.
Tempat kesdaran
c.
Tempat sensasi
d.
Sumber
pergerakan volunteer
e.
Tempat emosi
f.
Tempat proses
mental
2.
Selaput otak
a.
Pia mater
b.
Arakhnoid
c.
Dua meter
C.
Saraf tepi
Saraf tepi meliputi saraf yang
menghubungkan seluruh bagian tubuh dengan saraf pusat ( otak dan sumsum tulang
belakang). Saraf tepi dibedakan menjadi:
1.
Saraf
somatik(saraf sadar)
2.
Saraf
otonom(saraf tak sadar)
BAB 9
HORMON DAN
FUNGSINYA
A.
PENGERTIAN HORMON
Hormone
adalah senyawa organic yang dihasilkan dalam jumlah sedikit oleh sel-sel
khusus, yang disekresikan langsung kedalam system peredaran darah dan
didistribusikan kebagian-bagian tubuh untuk menimbulkan pengaruh-pengaruh
biologis tertentu.
Kerja
hormone dapat dikelompokan sebagai berikut :
a.
Mengendalikan lingkungan internal dengan mengatur
komposisi kimia dan volume
b.
Memberikan tanggapan terhadap perubahan yang berasal
dari lingkungan eksternal
c.
Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
d.
Berperan dalam hal reproduksi
B. KLASIFIKASI HORMON
Berdasarkan struktur senyawa kimia
pembentukknya, hormon dibedakan atas 4 kelompok yaitu:
1. steroid
hormon termasuk prostaglandin yang berfungsi terutama dalam berbagai fungsi
perempuan (aspirin menghambat sintesis prostaglandin, beberapa di antaranya
menyebabkan "kram") dan hormon seks yang semuanya terbuat dari lipid
kolesterol
2. Prostaglandin,
merupakan hormone baru dapat dijumpai di
seluruh tubuh dan dapat mempengaruhi banyak aktivitas fisiologis.
3. Hormon peptida
(seperti insulin) merupakan kelompok hormon yang paling banyak dan beragam
4. Pheromon,
istilah yang digunakan bagi sinyal kimia yang mentransmisikan informasi antar
individu, senyawanya berupa alifatik, mudah menguap dan mudah dibawa angin.
C. Klasifikasi hormone atas dasar fungsi
Pengaruh
hormone terhadap sel target sangat bervariasi, dan tidak mudah untuk menyusun
hormone secara umum, namun demikian kita dapat membaginya mnjadi beberapa
kelompok yaitu pengaruh kinetic meliputi
migrasi pigmen, kontraksi otot dan sekresi kelenjar, pengaruh metabolic antara
lain perubahan laju keseimbangan reaksi dan kadar zat yang terkandung dalam sel
jaringan. Pengaruh morfogenik, mempunyai kaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangan sedangkan pengaruh perilaku menyangkut peran hormone terhadap
fungsi saraf.
NEUROENDOKRIN DAN HORMON-HORMON HIPOFISE
A. NEUROENDOKRIN
Sel-sel yang
menghasilkan hormone dan mengeksresikan kedalam darah digolongkan sebagai
sel-sel neurosekresi. Sel neurosekresi merupakan sel saraf yang berfungsi sebagai
sel endokrin. Pelepasan hormone oleh sel neurosekresi pada dasarnya sama dengan
pelepasan neurotransmitter pada sel saraf umumnya.
B. HIPOFISE
Kelenjar
Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar
pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan
kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan
diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian
tengah (pars intermedia), dan bagian posterior.
HIPOFISIS LOBUS ANTERIOR
Hormon yang dihasilkan
|
Fungsi dan gangguannya
|
Hormon Somatotropin (STH), Hormon
pertumbuhan (Growth Hormone / GH)
|
merangsang sintesis protein dan
metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa)
dan otot. kekurangan hormon ini pada anak-anak-anak menyebabkan
pertumbuhannya terhambat /kerdil (kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada
saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari
tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut akromegali.
|
Hormon tirotropin atau Thyroid
Stimulating Hormone (TSH)
|
Mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
|
Adrenocorticotropic hormone
(ACTH)
|
Mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk
mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme
karbohidrat)
|
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic
hormone (LTH)
|
Membantu kelahiran dan memelihara
sekresi susu oleh kelenjar susu
|
Hormon gonadotropin pada wanita :
1.
Follicle Stimulating Hormone (FSH)
2.
Luteinizing Hormone (LH)
|
Merangsang pematangan folikel
dalam ovarium dan menghasilkan estrogen
Mempengaruhi pematangan folikel
dalam ovarium dan menghasilkan progestron
|
Hormone gonadotropin pada pria :
1. FSH
2.
Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)
|
Merangsang terjadinya
spermatogenesis (proses pematangan sperma)
Merangsang sel-sel interstitial
testis untuk memproduksi testosteron dan androgen
|
Hipofisis pars media
hormon
|
Fungsi
|
MSH (Melanosit Stimulating Hormon)
|
Mempengaruhi warna kulit individu,
dengan cara menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini banyak dihasilkan
maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
|
HIPOFISIS LOBUS POSTERIOR
Kelenjar hipofisis posterior terutama terdiri atas
sel-sel glia yang disebut pituisit. Namun, pituisit ini tidak mensekresi
hormon, sel ini hanya bekerja sebagai struktur penunjang bagi banyak sekali
ujung-ujung serat saraf dan bagian terminal akhir serat dari jaras saraf yang
berasal dari nukleus supraoptik dan nukleus paraventrikel hipotalamus. Jaras
saraf ini berjalan menuju ke neurohipofisis melalui tangkai hipofisis, bagian
akhir saraf ini merupakan knop bulat yang mengandung banyak granula-granula
sekretonik, yang terletak pada permukaan kapiler tempat granula-granula
tersebut mensekresikan hormon hipofisis posterior berikut: Hormon antidiuretik
(ADH) yang juga disebut sebagai vasopresin yaitu senyawa oktapeptida yang
merupakan produk utama hipofise posterior. Memainkan peranan fisiologik yang
penting dalam pengaturan metabolisme air.
Hormon antidiuretik (ADH) dalam jumlah sedikit
sekali, sekecil 2 nanogram, bila disuntukkan ke orang dapat menyebabkan anti
diuresis yaitu penurunan ekskresi air oleh ginjal. Stimulus yang lazim menimbulkan
ekskresi ADH adalah peningkatan osmolaritas plasma. Dalam keadaan normal
osmolaritas plasma dipertahankan secara ketat sebesar 280 mOsm/kg plasma. Kalau
terjadi kehilangan air ekstraselular, osmolaritas plasma akan meningkat shingga
mengaktifkan osmoreseptor, kemudian sinyal untuk pelepasan ADH, peningkatan
osmolaritas plasma juga merangsang pusat rasa haus yang secara anatomis
berdekatan / berhubungan dengan nukleus supraoptikus. Kerja ADH untuk
mempertahankan jumlah air tubuh terutama terjadi pada sel – sel ductus
colligens ginjal. ADH mengerahkan kemampuannya yang baik untuk mengubah
permeabilitas membran sel epitel sehingga meningkatkan keluarnya air dari
tubulus ke dalam cairan hipertonik diruang pertibuler/interstisial. Aktifitas
ADH dan rasa haus yang saling terintigritas itu sangat efektif untuk
mempertahankan osmolaritas cairan tubuh dalam batas – batas yang sangat sempit.
HIPOFISIS PARS INTERMEDUS
Berasal dari bagian dorsal kantong Rathke yang
menjadi satu dengan hipofisis posterior. Pars intermedus mengeluarkan hormon
MSH (melanocyte stimulating hormon) melanotropin =intermedian. MSH terdiri dari
sub unit alfa dan sub untui beta, beta MHS lebih menentukan khasiat hormon
tersebut. Pada manusia, pars intermedus sangat rudimeter sehingga pada orang
dewasa tidak ada bukti bahwa MSH dihasilkan oleh bagian ini. Beta MSH memiliki
struktur kimia yang mirip dengan ACTH (adrenocortico tropic hormon), sehingga
ACTH memiliki khasiat seperti MSH.
HORMON-HORMON YANG BUKAN PRODUKSI
HIPOFISA
1. Kelenjar Tiroid
Hormon
tiroid mengatur metabolisme, yang berkaitan dengan suhu dan berat badan. Hormon
tiroid mengandung yodium, yang dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk
memproduksi hormon-hormonnya. Jika seseorang kekurangan yodium dalam dietnya,
menyebabkan kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon, sehingga tubuh
seseorang tersebut kekurangan hormon tiroksin. untuk mengatasi minimnya
produksi hormon tiroksin, maka kelenjar tiroid memperbesar ukurannya dengan
tujuan agar produksi tiroksi dapat meningkat, tapi jika kadar yodium dalam
tubuh sangat rendah, maka kadar hormon tiroksin yang di produksi masih belum
cukup untuk kebutuhan tubuh.
2. Kelenjar langerhans (pancreas)
Pulau langerhans mempunyai sel-sel
alfa dan beta.
a) Sel-sel alfa menghasilkan glukagon
yang berfungsi meninggikan gula darah
b) Sel-sel beta menghasilkan hormone
insulin yang berfungsi mengubah gula darah menjadi gula otot (menurunkan gula
darah)
c) Selain itu pancreas juga menghasilkan
kelenjar pencernaan.
1)
Insulin
Merupakan salah satu hormone yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal yang langsung dapat
menurunkan kadar gula darah.fungsi hormone insulin yaitu :
·
Menurunkan kadar gula darah
·
Mengaktifkan lipoprotein kinase, untuk membebaskan
asam lemak bebas dari kilomikron yang selanjutnya diangkut ke sel lemak
berkombinasi menjadi trigliserida.
·
Merangsang transfor aktif glukosa dan asam amino ke
sel-sel otot
·
Mengatur homeostasis ion kalium (K) dalam sel
2.
Glukagon, fungsi hormone glucagon adalah menjaga
homeostasis glukosa darah
3.
Stomatostatin, adalah suatu tetrapeptida yang
mengandung ikatan yang dihasilkan oleh sel-sel delta dari pulau-pulau
langerhans. Fungsinya berperan sebagai inhibitor terhadap hormone insulin.
4.
Pankreapolipeptida, fungsinya memegang peranan dalam
homeostasis nutrient.
5. Kelenjar paratiroid
Kelenjar ini menghasilkan hormone
paratormon (PTH), yang terletak menempel pada permukaan kelenjar tiroid dan
berjumlah 4 buah.
Hormon paratormon (PTH) berperan
dalam metabolisme kalsium dan fosfot di dalam darah. Kekurangan hormone
paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan otot.
6. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal, suprarenalis)
Kelenjar anak ginjal terletak
menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2 bagian, yaitu :
a)
Bagian korteks
Menghasilkan hormone deoksikortison
dan kortison. Kekurangan hormone ini dapat menimbulkan penyakit Addison yang
dapat mengakibatkan kematian.
b)
Bagian medulla
Menghasilkan adrenalin (epinefrin).
Hormon adrenalin berfungsi Untuk :
·
mengubah gula otot (glikogen) menjadi gula darah
(glukosa)
·
Menyempitkan pembuluh
darah sehingga menaikkan tekanan darah
·
Bersama dengan hormone
insulin, adrenalin mengatur kadargula darah sampai 0,1%.
7.
Kelenjar kelamin
a)
Kelenjar kelamin pria (testis)
Testis mempunyai 2 fungsi utama menghasilkan sel-sel mani (sperma) oleh
tubulus seminifelus dan sekresi hormone jantan (antrogen) yaitu hormone testosterone
oleh sel-sel leyding.
Hormon testosterone berfungsi untuk mempengruhi spermatogenesis
(pembentukan sperma) dan menimbulkan sifat-sifat seks sekunder pada pria
seperti suara yang besar, tumbuh cambang, dan lain-lain
b)
Kelenjar kelamin wanita (ovarium)
Ovarium dapat menghasilkan ovum (sel telur) dan hormone-hormon ekstrogen
dan progesterone.
Estrogen berpengaruh pada :
o Pematangan
sel-sel kelamin
o Pertumbuhan
alat kelamin
o Pemeliharaan
sistem reproduksi
o Menimbulkan
tanda-tanda seks sekunder pada wanita
Progesteron
dihasilkan oleh korpus leuteun yaitu badan kuning di dalam ovarium. Progesteron
berfungsi :
·
Mempengaruhi kontraksi otot rahim
·
Pada endometrium uterus berfungsi mempersiapkan untuk
nidasi bloktostocyst dan mempercepat pertumbuhan kelenjar pada endonetrium
uterus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar