VITAMIN
Oleh
: Selly Kusmayanti (1210206099)
A.
Pendahuluan
Kita sebagai makhluk
hidup tentu menginginkan dan menghendaki agar mempunyai tubuh yang sehat, kuat,
bertenaga, pintar, menunjukan berbagai prestasi. Salah satu cara agar kita
dapat mencapai keinginan tersebut yaitu dengan mendapatkan makanan yang
bergizi, pola makan yang teratur yang menghasilkan energy untuk kita
beraktivitas, makanan akan menghasilkan energi yang berperan untuk pertumbuhan
dan sebagai pelindung tubuh Namun
demikian dalam pengertian makanan yang bergizi makanan itupun harus cukup pula
mengandung vitamin dan mineral , karena tubuh yang kekurangan vitamin akan
mengalami avitaminosis dengan gejala macam-macam penyakit.Sebaliknya apabila
tubuh kelebihan akan vitamin yang diperlukannya maka tubuh akan mengalami
hipertaminosis yang mengakibatkan kurang baik terhadap tubuh.Avitaminosis
maupun Hipervitaminosis sama-sama dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan
tubuh , jadi sebaliknya vitamin yang diperlukan tubuh diusahakan agar tidak
kekurangan dan tidak kelebihan vitamin.
Vitamin
adalah senyawa kimia yang sangat esensial yang walaupun tersedianya dalam tubuh
dalam jumlah demikian kecil,diperlukan sekali bagi kesehatan dan pertumbuhan
tubuh yang normal.Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi metabolism
energy , pertumbuhan , dan pemeliharaan tubuh,Pada umumnya sebagai koenzim atau
sebagai bagian dari enzim.Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim
yaitu vitamin yang terikat dengan protein .Hingga sekarang fungsi biokimia
beberapa jenis vitamin belum diketahui dengan pasti.Vitamin digolongkan menjadi
2 bagian yaitu vitamin yang larut air dan vitamin yang larut lemak.Vitamin yang
larut air yaitu Vitamin B dan C sedangkan Vitamin yang larut Lemak yaitu
Vitamin A,D,E dan K.
Setiap
vitamin larut lemak A,D,E dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalam
tubuh.Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lipida
lain.Absorpsi membutuhkan cairan empedu dan pancreas.Vitamin larut lemak
diangkut kehati melalui system limfe sebagai bagian dari lipoprotein ,disimpan
di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui urin.
B.
Vitamin dalam makanan
Pengaruh
suatu makanan terhadap kandungan vitamin makanan kita sehari-hari bergantung
kepada jumlah vitamin yang semula terdapat dalam makanan tersebut.
Pada tahap
pemrosesan dan pemanasan pada makanan banyak vitamin yang hilang bila
menggunakan suhu tinggi. Kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah
dengan cara :
1. Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi
2. Waktu memasak tidak terlalu lama
3. Menggunakan air pemasak sedikit
mungkin
4. Memotong makanan dengan tidak
terlalu halus
5. Saat memasak bila menggunakan panic
harus di tutup
6. Sisa air perebus digunakan untuk
masakan lain
C. Vitamin Larut Lemak
Vitamin yang larut dalam lemak dimakan
dapat diserap bersama-sama dengan makanan berlemak. Vitamin yang larut dalam
lemak tidak selalu terdapat pada makanan berlemak. Vitamin yang larut dalam
lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini
kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan.
Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh,
sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam
tubuh.
1. Vitamin
A
Vitamin A, yang
juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam
pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai
salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini
juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin
ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber
makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran
(terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang
berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Apabila
kekurangan vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain
itu, penderita kekurangan vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran
pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat.
Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang
dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering
bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan
vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya
pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
2. Vitamin D
Vitamin D juga
merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani,
antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian
tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D
ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan
segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang
tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu,
gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah
osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di
dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada
manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan
tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat
menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan
dehidrasi berlebihan.
3. Vitamin
E
Vitamin E
berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari
jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu,
vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai
kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa
antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur,
ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi
tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf
dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.
4. Vitamin
K
Vitamin K
banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan
penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam
tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain
itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi
karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak
mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber
vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
Kekurangan
vitamin K menyebabkan darah tidak dapat membeku atau menggumpal, kekurangan
vitamin K karena makanan jarang sekali terjadi karena vitamin K beredar secara
luas dalam makanan. Namun
kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistem pencernaan mereka masih steril
dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu
mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah
vitamin K saat lahir
Pada dewasa, kekurangan dapat
terjadi karena membunuh bakteri menguntungkan dalam usus yang memproduksi
vitamin K. Terkadang kekurangan vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau
masalah pencernaan.
Penyakit perdarahan pada bayi baru
lahir ditandai dengan kecenderungan mengalami perdarahan, merupakan bentuk dasar
dari kekurangan vitamin K.
D.
VITAMIN LARUT AIR
Sebagai salah satu unsur gizi vitamin sangan berperan
penting bagi tubuh, namun kebutuhan tubuh aakan vitamin hanya dalam jumlah
kecil. jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam
jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat
suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke
dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak
dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal
inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Vitamin yang larut dalam air
dikelompokan menjadi vitamin C dan vitamin B-kompleks. Vitamin B-kompleks
terdiri atas 10 faktor yang saling berkaitan fungsinya di dalam tubuh dan
terdapat didalam bahan makanan yang sama.
1. Vitamin
B
Secara umum,
golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama
dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya
di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju
reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis
vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam
pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari
susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
a) Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan
nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting
dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi
energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu,
vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi
defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit
kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran
pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu
banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman
kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung
vitamin B1.
b) Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam
metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah
satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan
flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini
berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah,
dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit,
rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar,
kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh,
kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
c) Vitamin B3
Vitamin
B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan
protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam
menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan
vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin
ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada
makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan
tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin
ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin
ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem
pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
d) Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak
terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5
berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan
nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa
asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat
ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu,
ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.
Seperti halnya vitamin B1 dan B2,
defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu,
gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
e) Vitamin B6
Vitamin
B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang
esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu
senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur
sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin
ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya
bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah
didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan,
daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan
kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
f) Vitamin
B12
Vitamin
B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi
oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering
kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini
banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga
termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan
kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet
darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk
memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan
anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
2. Vitamin C
Buah jeruk, terkenal atas kandungan vitamin C-nya yang
tinggi. Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan
tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk
kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang,
dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami
yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan
kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C
dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya
berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu,
vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di
dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat
terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.
Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah.
KESIMPULAN
Agar tubuh
kita tetap sehat perhatikan dalam pengkonsumsian Vitamin karena bila kekurangan
atau kelebihan dalam pengkonsumsian juga dapat menyebabkan hal yang berbahaya
bagi tubuh atau dapat berakibat fatal. Secara tidak langsung asupan vitamin
yang seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh kita menjadi sehat dan tentunya
berumur panjang.
Sumber Referensi :
·
Almatsier,
sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama.
·
Drs.Kartasapoetra,G.dkk.2008.Ilmu Gizi. Jakarta:Rineka Cipta.
·
Goenarso, Darmadi. 2005. Fisiologi Hewan. Jakarta : Universitas
Terbuka
·
Winarwo, F.G. 1992. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama