Malam ini entah bagaimana perkataan yang kusesali seumur hidup bisa keluar begitu saja dari bibirku. Diawali dari obrolan ringan... antara ayah dan anak. Sampai pada akhirnya kami bersitegang atas sesuatu. Aku yang masih picik dalam berfikir dan labil dalam emosi tiba-tiba mengeluarkan perkataan yang sungguh sangat kusesali. Mungkin perkataanku membuat hati lembutnya tergores, mungkin karna ini ia menangis lirih dalam hati, hanya karna ia lelaki dan seorang ayah ia usahakan tegar di depan ku yang sungguh durhaka.
Tapi di balik itu semua sesungguhnya terselip sedikit rasa lega, itulah yang sedari dulu ingin ku katakan, hanya aku tak pandai merangkai kata, kalimat kejam itu hanya kusimpan dan kucurahkan pada ibu yang ternyata juga berprasaan sama denganku. Sebagai istri sesungguhnya ibu selalu mengingatkan ayah dengan kata yang cukup sopan, tapi ayah tak mengerti. Sampai akhirnya perkataan itu keluar dari mulutku, lepas semuanya lidah ku kelu, tak ada daya bicara lagi. Ia (ayahku) hanya berkata, " tak usah kau singgung masalah itu, sebenarnya aku juga sudah merasa. Kalau kamu berkenan ku ajak memperbaiki semua Alhamdulillah, kalau tidak itu semua sudah jadi amal mu", sungguh jahatnya aku, entah setan jenis apa yang merasuki pikirku. Dalam hati aku berkata "buktikan yah, sungguh aku lelah", aku sungguh mencintainya, tak ada niat sedikitpun menyakitinya. Tapi aku ingin semua selesai aku sungguh ingin melihat bukti darinya... aku kasihan pada ibu yang berat menanggung sendiri. Aku tau perannya sebagai ayah tak bisa tegantikan pun oleh ibu.
Saat aku kesulitan dalam hal apa saja ayah tak henti menawarkan bantuan. Ia rela membantuku bahkan jika kondisinya sangat sulit... aku sakit ketika ia sakit, tak nyaman ada di posisi ini...
Allah durhaka kah aku??
aku hanya memohon pada mu... lapangkanlah hatinya untuk memaafkanku
jagalah lidahku untuk terus memuliakannya
ayaaaahhh... kita bersebelahan tapi bagai terpisah ribuan mil jauhnya
ayaaahhh.... apakah kau mendengar jerit hatiku? jerit maafku? jerit kata cintaku untuk mu?
ayah maaf kan aku...
sungguh aku cinta padamu
sungguh... T.T
(satu malam di tengah kebisuan usai mengucapkan kata2 terlaknat, dan aku berada tepat disebelah ayahku, tanpa ia mengetahui aku menuliskan ini untuknya)
aduh neng.... ulah kitu dai ah ka bapak teh... ulah ngalawan ka bapak nya.... da bageur....
BalasHapushehehe sipokeee
BalasHapus