LAPORAN
PRAKTIKUM
ANATOMI TUMBUHAN
Diajukan untuk memenuhi
salah satu mata kuliah praktikum Anatomi Tumbuhan.
OLEH :
RITA YULIANA 1210206088
SELLY KUSMAYANTI 1210206099
SITI ANNISA 1210206101
KELOMPOK 7
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011-2012
KATA
PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
segala kuasa dan kehendak-Nya saya mampu menyelesaikan seluruh kegiatan
praktikum ini.
Banyak hal yang di hadapi dalam melaksanakan praktikum ini, dimana semua hal
tersebut memberi warna tersendiri dalam perjuangan mencapai penyelesaian
laporan ini. Semua halangan dapat dihadapi berkat bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, saya
menyampaikan rasa terima kasih dengan tulus kepada :
Ø
Allah S.W.T yang telah memberikan
seluruh nikmat-Nya kepada hamba-Nya.
Ø
Kedua orang tua yang telah mendoakan
anak-anaknya agar menjadi anak yang shalih dan shalihah.
Ø
Dosen mata kuliah. Berkat
kegigihanmu praktikum ini berjalan dengan lancar.
Ø
Asisten Dosen yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing dalam pelaksanaan praktikum ini.
Ø
Teman-teman yang memberikan dukungan
baik secara moril maupun materil.
Ø
Semua pihak yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.
Hanya untaian kata terima kasih yang dapat saya
haturkan, semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan dengan hal yang
lebih indah. Amien.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Mei 2012
Penulis
Judul
Praktikum : DAUN
Hari/Tanggal
Praktikum : Rabu, 25 April 2012
Tempat :
Laboratorium Pend.Biologi FTK UIN SGD Bandung
Tujuan
Praktikum :
1.
Mempelajari
stuktur umum daun monokotil dan dikotil
2.
Mempelajari
stuktur umum daun pinus
A. Teori Dasar
Daun
merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai
sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah
terdapat pada bagian yang lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat
duduknya atau melekkatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat
diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla).
Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan
klorofil, oleh karena itu, daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan
tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula.
Bagian tumbuh-tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh
dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah
menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. (Gembong Tjitrosoepomo)
Daun
merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau (mengandung
klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting
bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan
energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Bentuk
daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal.
Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun.
Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips
dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa
bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan
fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat
mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air. (http://id.wikipedia.org/wiki/Daun)
Anatomi
daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas
dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan
epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat
stoma atau mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas
dari dan ke luar tubuh tumbuhan. (http://bebas.ui.ac.id/v12/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Bio.htm)
Epidermis berfungsi untuk pengambilan nutrisi dari dalam air
dan untuk pertukaran gas. Pada banyak tumbuhan air, epidermis berklorofil,
kutikula tipis, stomata umumnya tidak ada. Pada tumbuhan air yang terapung
letak stomata pada permukaan atas. Daun yang terendam air termodifikasi menjadi
bentuk silindris untuk meminimalkan arus air yang melewati daun mencegah
koyaknya daun. (Estiti B. Hidayat)
2.
Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade
(jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung
kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang
sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel.
Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya
lebih banyak daripada jaringan bunga karang. (http://bebas.ui.ac.id/v12/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Bio.htm)
Letak palisade tepat dibawah epidermis pada sisi adaksial
disebut daun dorsiventral atau bifacial. Sedangkan pada tumbuhan xerofit pada
kedua sisi daun palisade disebut daun isobilateral. Parenkim spons berbentuk
isodiametris atau memanjang sejajar permukaan daun. Fungsi untuk penyimpan gula
dan asam amino yang di sintesis di lapisan palisade, membantu pertukaran gas.
Pada siang hari terdapat sel-sel spons yang mengeluarkan O2 dan uap
air ke lingkungan dan mengambil CO2 dari lingkungan. (Tri Wahyu Agustina)
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh terletak pada jaringan spons. Jaringan pembuluh pada daun
merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang. Ada dua jenis pembuluh
yaitu Pembuluh Kayu (xylem) yang berperan untuk mengangkut air dan mineral yang
diserap akar dari tanah menuju daun dan Pembuluh Tapis (floem) yang berperan
untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Pada tumbuhan
dikotil, terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Tapi
pada tumbuhan monokotil, tidak terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu
dan pembuluh tapis. Akibat adanya kambium, memungkinkan batang tumbuhan dikotil
bertambah lebar dan terbentuknya lingkaran tahun pada batang.
Gbr.
Jaringan daun
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus),
dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun
tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi
organ penyimpan air. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagai bagian dari
penuaan. (http://kir-31.blogspot.com/2011/02/penjelasan-tentang-bentuk-daun.html)
Ikatan pembuluh daun disebut tulang daun. Pada daun
bertulang jala umumnya terrdapat satu ibu tulang daun di tengah dan akan
bercabang-cabang menjadi lebih kecil. Pada daun bertulang sejajar terdapat
beberapa tulang daun yang sama tebalnya, dan letaknya sejajar panjang daun dan
bertemu di ujung distal. Tulang daun tengah dapat mempunyai ikatan pembuluh
besar atau dapat pula terpisah menjadi beberapa ikatan pembuluh kecil. Di
sebelah atas dan bawah jaringan pembuluh itu terdapat parenkim yang sering
disertai oleh kolenkim di tepi. Penambahan jaringan seperti itu mengakibatkan
tulang daun tengah itu agak tersembul di atas permukaan helai daun. Ikatan
pembuluh kecil dalam mesofil dikelilingi oleh satu atau dua lapis sel tersusun
rapat yang bersama-sama membentuk seludang pembuluh. (Tim
Dosen Pendidikan Biologi)
Ada beberapa fungsi atau manfaat daun bagi tumbuhan, antara
lain :
1.
Tempat Terjadinya Fotosintesis
Fotosintesis
adalah
suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang
dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat
hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
2.
Sebagai Organ Pernapasan atau Respirasi
Stomata
berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO2 dari udara untuk
dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil
fotosintesis. Stomata ibarat hidung kita dimana stomata mengambil CO2
dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2
dan mengeluarkan CO2. Stomata terletak di epidermis bawah. Selain
stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak
pada batang.
3.
Tempat Terjadinya Transpirasi
Transpirasi
adalah
hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan.
4.
Tempat Terjadinya Gutasi
Gutasi
adalah
proses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk cair. Gutasi terjadi
melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada bagian tepi daun sebagai
bagian dari proses pengeluaran kelebihan air sebagai sisa metabolisme,
khususnya pada saat pengeluaran dengan cara transpirasi (penguapan) tidak
efektif, misalnya pada malam hari. Gutasi dapat diamati pada pagi hari dan
dapat disalahartikan sebagai embun. Ia terlihat sebagai tetes-tetes air di tepi
daun yang tersusun teratur, sesuai dengan lokasi lubang pengeluaran.
5.
Alat Perkembangbiakkan Vegetatif
Reproduksi
vegetatif adalah
cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel
kelamin jantan dan betina). Reproduksi vegetatif bisa terjadi secara alami
maupun buatan. Perkembangbiakan dengan membelah diri biasanya terjadi pada
hewan tingkat rendah, bersel satu (protozoa), misalnya : amoeba dan
paramaecium. Pembelahan diri biner jika terjadi pembelahan individu menjadi 2
individu baru, dan disebut pembelahan diri multipel (perkembangbiakan dengan
spora) jika pembelahan individu menjadi banyak individu, misalnya: plasmanium.
(http://kir-31.blogspot.com/2011/02/penjelasan-tentang-bentuk-daun.html)
B. Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Mikroskop
cahaya
|
Kaktus
|
Kaca objek
dan penutup kaca objek
|
Daun eceng gondok (Eichornia
crasiipes)
|
Cutter
|
Daun pinus (pinus merkusii)
|
Kamera
tustel
|
Preparat awetan lilium (lilium brownii)
|
|
Preparat awetan ficus (ficus elastica)
|
|
Preparat awetan daun jagung (zea mays)
|
|
Preparat awetan daun pinus (pinus merkusii)
|
C. Cara Kerja
KEGIATAN 1
1.
Amati preparat
melintang daun Ficus sp (preparat
awetan) dengan menggunakan mikroskop.
2.
Amati stuktur
yang terlihat kemudian buatlah bangun umum daun Ficus sp, serta tentukan
permukaan atas dan bawahnya.
3.
Dengan
perbesaran tinggi, amati secara detail,: epidermis atas dan bawah, hipdermis,
jaringan tiang, jaringan bunga karang, ikatan pembuluh pada ibu tulangdaun dan
ikatan pembuluh pada urat daun, litokis, sistolit, ruang kriptofor dan letak
stomata.
KEGIATAN 2
1.
Amati preparat
melintang daun jagung (preparat awetan) dengan menggunakan mikroskop dengan
perbesaran kecil.
2.
Amati stuktur
yan terlihat, kemudian buat bagan umum daun tersebut.
3.
Dengan
perbesaran tinggi, amati epidermis, sel lensa, mesofil, ikatan pembuluh,
selubung berkas pengangkut dan skerenkim.
KEGIATAN 3
1.
Amati preparat
sayatan melintang daun pinus (sayatan segar)
2.
Buatlah bagan
stuktur umum dari daun pinus tersebut menggunakan mikroskop dengan perbesaran
kecil.
3.
Amati detail
epidermis, hypodermis (skerenkim), letak stomata, satu sel mesofil, saluran
resin, endodermis, ikatan pembuluh.
E. PERTANYAAN
DAN JAWABAN
KEGIATAN 1
1.
Bagaimanakah
letak xylem dan floem pada ibu tulang daun?
2.
Apakah sistolit
itu?
3.
Berapa lapiskah
hypodermis yang anda temukan?
JAWABAN
1.
Letak xylem dan
floem pada daun Ficus sp terdapat ditengah dan dipermukaan atasnya terdapat
parenkim dan kolenkim sehingga jaringan pembuluh agak tersembul keatas
permukaan daun yang tersusun rapat.
2.
Sistolit yaitu
sel-sel yang berukuran besar yang mengalami penebalan kearah lumen sel
bentuknya seperti sarang lebah.
3.
Terdiri atas
selapis sel yang lapisan ini secara ontogenik berkembang dari 2 jaringan
meristem yang berbeda yaitu jaringan dasar atau protoderm.
KEGIATAN 2
1.
Dapatkah anda
menemukan jaringan tiang pada mesofil? Terdiri dari apakah mesofil pada daun
jagung?
2.
Bagaimanakah
letak ikatan pembuluhnya?
3.
Bagaimanakah
letak stomata pada jagung ini, termasuk pada tipe apa?
4.
Dimana anda
dapat menemukan selubung berkas pengangkut dan sklerenkim?
5.
Setelah anda
mengamati kedua preparat diatas, bagaimanakah kesimpulan anda tentang daun
monokotil dan dikotil?
JAWABAN
1.
Mesofil ini
sudah terdiferensiasi menjadi jaringan parenkim palisade dan parenkim sponsa,
pada parenkim palisade sel-selnya memanjang dan berwarna karena karena
mengandung kloroplas, sedangkan pada parenkim sponsa terdapat banyak rongga
udara.
2.
Xilem
terdapat dalam suatu lapisan ditepi silinder pembuluh, atau dapat meluas ke
bagian tengah. Pembuluh metaxilem yang
besar-besar membentuk lingkaran sekitar empulur.
3.
stomatanya terletak di bagian epidermis abaksial,tipe stomata
Hipostomatik.
4.
Selubung berkas pengangkut terdapat di dalam mesofil dan di setiap
berkas pengangkut ada sklerenkim yang menyelubungi.
5.
Tumbuhan dikotil memiliki berkas pembuluh yang terdiri dari
xilem dan floem yang letaknya teratur, dan di antara xylem dan floem terdapat
kambium. Sedangkan tumbuhan monokotil berkas pembuluhnya terdiri dari xilem dan
floem yang letaknya tidak teratur, serta tidak di jumpai kambium.
KEGIATAN 3
1.
Bagaimanakah
keadaan sel-sel mesofil, apakah anda menemukan jaringan tiang?
2.
Bagaimanakah
jumlah ikatan pembuluh pada preparat daun pinus?
3.
Bagaimana letak
stomata?
JAWABAN
1.
Mesofilnya
bersifat parenkimatik. Dinding sel-sel mesofil dilengkapi dengan invaginasi
berbentuk tabung yang khas kedalam sel, sel ini mengandung kloroplas.
2.
Ditengah-tengah
daun ada satu atau dua berkas pembuluh yang sangat berdekatan.
3.
Letak stomata
berserakan disemua sisi daunnya, terbenam dan melengkung diatasnya sel-sel
tetangga.
F. KESIMPULAN
Tumbuhan
dikotil memiliki berkas pembuluh yang terdiri dari xilem dan floem yang
letaknya teratur, dan di antara xylem dan floem terdapat kambium. Sedangkan
tumbuhan monokotil berkas pembuluhnya terdiri dari xilem dan floem yang
letaknya tidak teratur, serta tidak di jumpai kambium. Pada Daun Gymnospermae
dijumpai struktur yang khas yaitu terdapat saluran resin, dan hanya memiliki 1
sampai 2 berkas pembuluh.
G. SARAN
·
Pada saat akan melakukan pengamatan, sayatlah objek yang
akan di amati dengan setipis mungkin.
·
Biasakanlah menyayat objek yang akan di amati dengan cara
menyanyat ke arah dalam.
·
Gunakanlah mikroskop pada saat pengamatan dari perbesaran rendah
hingga perbesaran tinggi, agar bagian-bagiannya terlihat secara lengkap dan
jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Estiti
B. Hidayat.1995.Anatomi Tumbuhan Berbiji.
Bandung : ITB
Tri
Wahyu Agustina.2012.Materi Pokok Ajar Anatomi
Tumbuhan.Bandung
Tim Dosen Pendidikan Biologi.2012. Buku petunjuk praktikum anatomi tumbuhan.
Bandung