Kamis, 08 Desember 2011

Kemenangan dalam ketidak Bebasan

Sisi lain dunia yang terasa pas menggambarkan bagaimana makna kebebasan terasa indah jika kita melihat sisi lain dari ketidakbebasan.
Saat bahagia yang harusnya dapat kita rasa ketika raga ini kembali berpulang bercengkrama dengan suka cita saat bersama dengan keluarga.
Ini menjadi cermin, menjadi pelajaran dan sebuah ketuk pada pintu hati pada sebuah kesadaran bahwa Cinta yang tertanam dalam kesadaran membuat kita tetap terjaga menguasai diri.
Tepat beberapa hari sebelum hari Raya itu, mata ini tertuju pada sebuah keprihatinan
Rasa empati yang terarah pada ruas jeruji besi memisahkan kebersamaan disaat banyak orang dapat berkumpul dengan sanak yang dicintainya.
Seorang kawan yang harus menanggung kenyataan merayakan "hari kemenangan" dalam keterbatasan.
Menikmati kemenangan dengan tidak ada kemenangan.
Kebebasan yang terenggut oleh kenyataan bahwa jeruji besi ini tak dapat membuat mu merasakan apa-apa
Hanya bercengkrama dengan kawan sepenanggungan menghadapi cobaan.
Dengan keterbatasan memperoleh apa yang dapat dirasakan
Ini telah terjadi ... tak dapat kita putar kembali ... tak perlu kita sesali
hanya penyesalan yang akan menjadi pemantik kebangkitan jika ini dapat kita jadikan pelajaran
Ratapan tak akan memperbaiki keadaan , tangisan hanya menjadi penghibur saat tekanan mulai tak tertahankan
Jadikan ini pelajaran kawan ...
jadikan ini pelecut saat gelap tak lagi dapat diterangi oleh keadaan
Karena Pelita itu ada pada diri kita sendiri ... bukan pada orang lain, bukan pada dimana kita berada

Tuhan memberi pelajaran tepat disaat kita membutuhkan
Disaat kita menjadi sangat jumawa mengatakan pada dunia
Disaat langit tak lagi kita junjung keberadaannya
Disaat bumi ini menjadi hina untuk kita syukuri, begitu besar cinta nya pada manusia
Kembalilah pada Jalanmu ... kembalilah meniti masa depan jika masih ada asa
Perjalanan ini menyimpan berjuta rahasia agar kita dapat menemukaannya

Intra Dialog

Aku bertanya pada diriku sendiri tentang apa yang sedang terjadi dan kuhadapi
Aku masih bersabar untuk tetap mengerti yang telah kujalani
Berdiskusi dengan nurani kala malam telah tinggi melahap keheningan.
Tak ada lagi gemuruh hiruk pikuk dunia...hilang sudah kejumawaan orang-orang yang menuhankan dunia
Aku masih berbicara dengan diriku sendiri ... akan apa yang telah aku lampaui
Mencoba dengan sadar menerjemahkan pesan yang Kau titipkan pada dunia.
Matahari berbicara dengan bahasanya, air berbicara dengan bahasanya
Angin yang tetap berbicara dengan bahasanya dan hujan yang berbicara dengan bahasanya.
Matahari yang tanpa berhenti memberikan hangatnya pada manusia.
Air yang dengan alirannya memberi sejuk pada dahaga.
Angin yang tanpa sadar memberi berjuta harapan kehidupan pada makhluk-Nya
Dan Hujan memberi kesegaran saat kering kerontang lama menemani perjalanan kita
Semua berbicara dengan bahasa sendiri...mengingatkan kita pada arti kehidupan ini.
Jika Hidup tak lagi hidup ... maka mati tak lagi nyata.
Tetap dalam tunduk ini mencoba membuka rahasia Tuhan
Dalam kegelapan menunggu senja aku masih tetap terjaga.
Harapkan cinta yang datang diujung penantian ini. Kepasrahan menemani setiap pilihan dalam persimpangan yang tak tentu dimana ujung perjalanan.
Tetapi dimana ujung perjalanan ini, masih dalam keyakinanku bahwa Harapan lah yang dapat menjadi pemicu kemana semangat ini harus diarahkan.
Harapan pada sebuah keabadiaan yang Engkau janjikan.
Aku tak ingin buta karena janji-Mu, aku tak berharap menjadi manusia yang berharap pada-Mu tanpa akal yang akan menguatkan keyakinanku.
Karena dunia ini banyak dengan fatamorgana, kemilau yang bisa menuntun pada kegelapan nyata.
Dengan tetap berharap pada petunjuk-Mu aku lanjutkan perjalanan ini.

Rabu, 07 Desember 2011

kambing jantan 'raditya dika'

kmaren q jlan-jalan ke gramed di KING bandung,,,
rencananya q mau beli bukunya bang radit,
q tanyain tuh k OP nya...
"mba..ada bukunya raditya dika yang kambing jantan?'
"oh..kayaknya masih ada,bentar yah di cek dulu!"
tu OP nyari buku.a bang dika, dan ternyata
"masih ada..liat z di bagian novel!'
aku langsung capcus tuh ke tumpukan buku novel..
dari deretan lemari pertama sampe yang terakhir q belum juga nemuin tuh buku kambing jantan..
hampir 5 kali bolak balik..
tapi gak ada juga..
q tanyain deh langsung sama karyawan disana..
'A..bukunya raditya dika mana yah?'
langsung tuh c aanya cek ke tumpukan buku novel..
"wah..ko ga ada yah?'
mana q tau a dari tadi nyari juga ga ketemu..
'bentar yah...."
q nungguin tuh,dan ternyata c aa nya menuju gudang penyimpanan buku..
dan membawa 6 buku.a kambing jantan..
gila..kasian banget buku.a d simpen di gudang..
nasib lo bang dika..
hhee viss ah...
udah gw bawa bukunya satu kambing jantan book 2..
dan sisanya q simpen tuh di rak buku
semoga jd hebih banyak yang liat..
hihihi